Guguritan Sunda Lengkap, Pupuh Asmaranda, Sinom, Dangdanggula, Jsb

Guguritan nyaeta karya sastra dina wangun ugeran atawa puisi nu kaiket ku aturan pupuh. Guguritan kagolong dina karangan ugeran dina wangun puisi heubeul. Guguritan disebut karangan ugeran, lantaran ka iket ku aturan nu tangtu, nyaeta aturan pupuh.

Baca juga:√ 17+ Contoh Pupuh Sunda Lengkap, Sinom, Asmarandana, Jsb

Dari pengertian diatas kini sudah jelas bahwa guguritan ini merupakan karangan pendek yang disusun menggunakan patokan pupuh, dalam kamus sastra sunda guguritan juga disebutkan sebagai karangan puisi yang merupakan dangding yang terbilang tidak panjang.

Selain guguritan contoh puisi lainnya yang terikat oleh aturan pupuh adalah seperti wawacan. Bedanya, kalau guguritan ini termasuk kedalam bentuk puisi yang isinya tidak berupa cerita sedangkan kalau wawacan termasuk kedalam bentuk puisi yang isinya berupa ceita, dan berikut adalah perbedaannya.

Perbedaan guguritan jeung wawacan

Guguritan kaasup kana wangun puisi nu eusina henteu mangrupakeun carita. Sedengkeun ari wawacan mah ka-asup kana wangun puisi nu eusina mangrupa carita.

Karena apabila dilihat dari bentuk isinya ada dua jenis puisi sunda yaitu puisi yang isinya berupa cerita dan puisi yang isinya bukan merupakan cerita. Contoh puisi yang isinya bukan berupa cerita selain guguritan adalah sajak, mantra, sisindiran, pupujian dan juga kawih. Sedangkan contoh puisi lainnya yang berupa cerita seperti wawacan dan cerita pantun sunda.

Unsur Dalam Guguritan

Unsur-unsur yang ada di dalam guguritan atau intrinsik adalah seperti: tema, rasa, nada dan juga amanat. Sedangkan unsur lainnya yang ada hubungannya dengan struktur unsur luar atau ektrinsik diantaranya yaitu: pilihan kata, imajinasi, majas, lambing, wirahma, purwakanti, pedotan, guru lagu, dan guru wilangan.

Dan didalam isi guguritan ini dapat berupa nasihat, kejadian, pengalaman seseorang, keindahan alam, dan juga isi surat ataupun pidato.

4 Unsur Guguritan :

1. Tema

merupakan ide pokok yang menjiwai dari isi guguritan.

2. Nada

Adalah sikap dari pengarang yang akan dirasakan oleh pembaca guguritan.

3. Rasa

Adalah sikap pembaca guguritan terhadap guguritan itu sendiri

4. Amanat

Adalah pesan yang terkandung dalam guguritan

Indeks
  1. Unsur Dalam Guguritan
  • KUMPULAN CONTOH GUGURITAN BAHASA SUNDA DAN ARTINYA
  • Guguritan Pupuh Asmarandana
  • Contoh Guguritan Pupuh Sinom
  • Guguritan Pupuh Dangdanggula
    1. Guguritan Tentang Cinta
    2. Guguritan Tentang Pemandangan Alam Afrika (Dangdanggula)
    3. Kumpulan Guguritan Sastrawan Sunda Lainnya
    4. Guguritan Bahasa Sunda Tentang Tema Lingkungan Alam
  • KUMPULAN CONTOH GUGURITAN BAHASA SUNDA DAN ARTINYA


    Berikut, langsung saja dibawah ini sudah ada beberapa contoh guguritan yang cukup populer di jamannya, diantaranya yaitu karya dari Wahyu Wibisana, Dyah Padmini, dan Dedy Windyagiri yang sudah dilengkapi beserta artinya.

    Selain itupula ada beberapa karangan dari sastrawan lainnya yang meliputi Guguritan pupuh asmarandana, Pupuh Sinom, Dangdanggula tentang guguritan tentang lingkungan alam, tentang cinta dan lain sebagainya.

    1. Guguritan Karya Wahyu WibisanaGuguritan Karya Wahyu Wibisana

    Guguritan dari Wahyu Wibisana dibawah ini menjadi guguritan yang kerap dilantunkan pada seni Cianjuran dulunya, dan beberapa guguritan ini sebagian besar sudah dimuatkan pada buku.

    Wahyu wibisana lahir di Cisayong, Tasikmalaya, pada tahun 1939. Awalnya beliau menuliskan sastra sunda dalam bentuk prosa, puisi, dan drama. Selain itu pula beliau termasuk penyair yang mahir dalam menulis sajak atau puisi bebas, puisi modern dan juga guguritan.

    Guguritan-guguritan karya dari Wahyu Wibisana banyak dilantunkan dalam seni Cianjuran, salah satunya yang cukup populer ditulis menggunakan pupuh asmarandana, dan dilantunkan dalam lagu Eros. Dan berikut adalah teksnya:

    Guguritan Pupuh Asmarandana

    Mahoni di Cipaganti
    Tanjakan jalan ka Lémbang
    Ngasona di Gegerkalong
    Jauh kénéh ka Burangrang
    Ari rét ka Manglayang
    Aya gupay ti nu jauh
    Mega sutra lir salempay

    Artinya:

    Pohon Mahoni sepanjang (Jalan) Cipaganti)
    jalan menuju ke arah Lembang
    beristirah sejenak di Gegerkalong
    masih jauh tuk tiba di Burangrang
    menoleh ke arah Gunung Manglayang
    seolah ia melambai, dari jauh
    ah, awan bak saputangan saja

    Guguritan pupuh asmarandana di atas merupakan guguritan yang bertemakan asmara atau cinta, akan tetapi bukan cinta yang disebabkan oleh kepedihan dari seseorang yang disakiti oleh kekasihnya seperti pada kebanyakan guguritan yang biasa ditulis penyair sebelum tahun 60-an.

    Contoh Guguritan Pupuh Sinom

    Selanjutnya, berikut ini adalah contoh guguritan lainnya yang ditulis oleh Wahyu wibisana dalam pupuh sinom yang cukup terkenal dan sering dibawakan dalam lagu Mangu-mangu.

    Sareupna lebah Labuan
    pamayang muru basisir
    layarna sabelegbegan
    hideung dina latar kuning
    layung keur meujeuhna jadi
    pur ngempur luhureun laut
    dikarawang ku kalangkang
    poék ngahaeub ka peuting
    geus reupreupan kalapa antay-antayan

    Artinya:

    Senja di Labuan
    nelayan menepi ke pantai
    layarnya membentuk bayang
    menghitam di langit jingga
    dan lembayung menyala-nyala
    membara di atas laut
    berhalang bayang-bayang
    gelap menjelang malam
    pohon nyiur berjajar melambai

    Guguritan Pupuh Sinom Lainnya Karya Wahyu wibisana

    Koléang heulang ngalayang
    luhur dina tangkal kai
    siga anu mikamelang
    ngalanglang bari mépéling
    geus meujeuhna anaking
    buru-buru geura wangsul
    wangsul ka nagarana
    geura ngahenang-ngahening
    beurat bunghar jembarna salalawasna

    Artinya:

    Melayanglah sang elang
    terbang di atas pohon
    membawa kabar rindu
    ataukah sekadar mengingatkan
    sudahlah, Nak
    lekaslah pulang
    pulang ke kampung halamanmu
    dan berbaktilah
    hingga kamu berhasil di sana

    Dalam guguritan pupuh sinom di atas, pengarang terlihat lebih banyak menggunakan pengimajian visual yaitu imajinasi penglihatan. Dan Wahyu wibisana menggunakan majas personifikasi atau dengan bahasa figuratif di dalam guguritannya.

    Guguritan Pupuh Dangdanggula

    Di dalam menulis guguritan, Wahyu wibisana juga seolah sudah terbiasa dengan latar belakang kesundaan dan juga sejarah pasundan. Sejarah yang biasa digunakan dalam guguritannya yaitu Siliwangi atau segala sesuatu yang berhubungan dengan padjajajaran. Seperti yang terlihat pada guguritan pupuh dangdanggula di bawah ini:

    Siliwangi nu ngancik di mendi
    Pajajaran nu aya di mana
    koréléng horéng na haté
    dina kentrung jajantung
    usik-usik na sanubari
    lebah Sipatahunan
    aing manjing ingsun
    peupeuntasan keukeumbingan
    jol ka tegal Si Awat-awat kiwari
    reujeung Pamanahrasa

    Artinya:

    Siliwangi yang bersemayam entah di mana
    Pajajaran yang entah berdiam di mana
    ah, ternyata ada di dalam hati
    tepat di dalam degup jantung
    berdenyut dalam sanubari
    dalam jiwa Sipatahunan
    dalam diri sang aku
    tempat berkeluh kesah
    tibalah di masa kini
    bersama sang Pamanahrasa

    2. Guguritan Karya Dedy Windyagiri

    Guguritan Karya Dedy Windyagiri
    Sumber gambar: Flickr

    Guguritan karya Dedy Windyagiri sudah terkumpul didalam buku "Jamparing Hariring" buku ini adalah salah satu buku kumpulan guguritan pertama dari khazanah Sastra Sunda dan sempat membuat heboh setelah penerbitannya pada tahun 1992. Sastrawan ini lahir di Bandung, tahun 1941.

    Guguritan yang dipilih Dedy lebih banyak memilih tentang cinta. Tema ini lebih banyak menceritakan tentang kepedihan, karena pengkhianatan cinta atau ditinggal kekasih.

    Diksi-diksi yang dipilih pun kemudian lebih banyak membangun kalimat tanya dan kalimat yang mendeskripsikan kepiluan, berikut adalah salah satu guguritan karyanya:

    Guguritan Tentang Cinta

    Na naon atuh margina
    engkang téh dugi ka lali
    da menggah diri abdi mah
    asa teu kirang gumusti
    gumati lahir batin
    teu luntur pengkuh sumujud
    satia mikatresna
    wekasan diapilain
    luas nolas ka nu teu tutas miwelas

    Artinya:

    Apa dosa dan kesalahanku
    hingga kau tinggalkan daku
    ketahuilah
    aku senantiasa berbakti padamu
    setulus hati dan jiwaku
    dan tak pernah berpaling
    setia mencintaimu
    namun kau campakkan aku
    kau lukai ketulusan kasih sayangku

    Karémbong Sutra Kayas

    Pamungkas abdi talatah
    upami dugi ka pati
    rurub ku karémbong téa
    nu tara tebih ti abdi
    nu cipruk ku citangis
    luhur pasir abdi kubur
    iuhan ku samoja lalu
    tawis asih nu kasapih
    pileuleuyan maot abdi kaleleban

    Artinya:

    inilah pesan terakhirku
    kalau saja aku mati
    tutupi aku dengan selendang
    selendang yang biasa kudekap
    yang senantiasa basah dengan airmata
    kuburlah aku di bukit itu
    teduhi aku dengan kemboja
    sebagai ungkapan hancurnya cinta
    selamat tinggal, matiku (yang selalu ingat kepada yang telah tiada)

    Guguritan di atas menggambarkan tentang cinta yang tak sampai. Guguritan karya Dedy Windyagiri pun kerap dijadikan sebagai lagu Cianjuran. Salah satu guguritannya dijadikan lagu pokok oleh Mang Engkos, dalam wanda Rarancagan berlaras sorog dengan judul "Pegat Duriat".

    3. Guguritan Karya Dyah Padmini

    Guguritan Karya Dyah Padmini

    Guguritan hasil karya Dyah Padmini yang terbit di tahun 1999 pernah di anugerahi penghargaan "Hadiah Sastra Rancage" sebagai salah satu buku karya sastra terbaik yang terbit di tahun 1999 tersebut.

    Sastrawati yang satu ini adalah salah satu pengarang yang juga mahir dalam menuliskan prosa, cerpen, dan juga gguritan, karya sering sekali dimuat dalam majalah Mangle waktu itu.

    Beliau dilahirkan di kota Sukabumi pada tahun 1941. Dan berikut adalah salah satu guguritan hasil karyanya dalam pupuh dangdanggula.

    Guguritan Tentang Pemandangan Alam Afrika (Dangdanggula)

    Ngambah dunya diri mingkin leutik
    nyawang alam tataran Afrika
    ngarandeg palebah léngkob
    panon teu wasa ngukur
    pigurana sapipir
    lewang raheut tengahna
    dina hiji waktu di suatu waktu
    manéhna ngewag gudawang
    ngan hanjakal kuring moal
    Afrika dibeulah dua

    Artinya:

    Semakin kecil aku di atas langit
    saat kulihat tanah Afrika
    terpagut di hamparan lembah
    luasnya tak bertepi
    langit terbingkai cakrawala
    seperti ada luka di tengahnya
    ia memang telah terluka
    jadi saksi namun aku tak bersaksi
    Afrika terbelah dua

    Guguritan pupuh dangdanggula:

    Ka rundayan teureuh Siliwangi
    anu nyangking nya si kujang runcang
    geura ponténgkeun srangéngé
    bur lelemah sing mancur nyalakaan
    dina lebah tutunggul nagri
    bagal bumi Pakuan
    geus mangsa manggung
    nanjeurkeun kahayang alam
    gunung urug tetengger kula deuk
    ngerabkeun hideung bodas itulah aku, tlah mengibarkan panji
    kebangkitan

    Artinya:

    Bagi anak cucu Siliwangi
    yang terwarisi pusaka kujang
    genggamlah matahari
    tanah lahirmu
    tepat di pusat kota
    jantung kota Pakuan
    telah tiba saatnya
    menjadi pemangku negeri
    nitis jikalau gunung runtuh
    itulah aku, tlah mengibarkan panji
    kebangkitan

    Diksi serta idiom yang dipilih oleh Dyah Padmini diatas terhindar dari diksi yang mendayu, lembut, dan liris sebagaimana diksi yang sudah terbiasa dipilih oleh para penulis guguritan seni Cianjuran.

    Nada serta suasana yang ditawarkan sangat membangkitkan suasana, serta nada guguritannya tidak ada kesan melankolis atau nada-nada romantis.

    Kumpulan Guguritan Sastrawan Sunda Lainnya


    Setelah kita mengetahui beberapa contoh guguritan dari karya sastrawan yang cukup terkenal dijamannya, baik itu dalam bentuk pupuh asmaranda, sinom, dan dangdanggula, berikut ini sudah dituliskan juga beberapa contoh guguritan lainnya untuk sekedar bahan referensi kamu.

    BANJAR KARANG PAMIDANGAN (Karya: ET Satibi)

    Pasosoré angin ngahiliwir
    nebak daun arendag aroyag
    panonpoé lingsir ngulon
    layung sumedeng mayung
    di mumunggang luhureun pasir
    cahyana menggah hibar
    jangjang peuting kumpul
    di langit pating arudat
    dalit ngancik meulit lir emas sinangling
    mingkin asri sarakan

    Tepiswiring dilingkung ku lamping
    Pasir Maja reujeung Gunung Sawal
    pama ngalanglang ti kulon
    kalér wétan jeung kidul
    ngaplak cai eusining tasik
    kitu deui di tengah
    lambak tingsuruwuk
    lir sisit emas jeung pérak
    sorot cahya sumirat sedeng lumingsir
    mapag peuting lumampah

    Pamayangna geus wancina ngampih
    muru sisi mulang ka daratan
    kitu deui sato kalong
    ihtiar sangkan mupul
    balangsiar lumrah ti peuting
    hamo bisa ti beurang
    dupi eusi situ
    nusa kalintang éndahna
    pangjugjugan pamuruan jalmi tebih
    anu sumeja nyekar

    Laut Kidul (Karya Dadang Sulaéman)

    Sumiriwing angin ngahariring (10-i)
    Rarandegan radén pangapungna (10-a)
    Ngadongdon nu kapiomong (8-o)
    Nalutur nu kacatur (7-u)

    Ngilik-ngilik geusan keur ngancik (9-i)
    Anggang mo burung datang (7-a)
    Jauh wandé cunduk (6-u)
    Témbong daun kalapana (7-a)
    Tingarulang oyag katebak ku angin(12-i)
    Dayeuh di padjajaran (7-a)

    MANUK JAPATI - Karya: Muhamad Ramdan (KINANTI)

    Kuring boga hiji manuk
    Manukna manuk japati
    Bujurna utek-utekan
    Manehna te daek cicing
    Siga nu hayang ka bikang

    Ari pek teh hayang cacing
    Tapi ku kuring dikurung
    siga nu menang ka pusing
    Menuk teh labuh katukang
    Ku kuring di bere cai
    Tetep manehna teu hudang
    Ari pek teh hudang deui

    Guguritan Bahasa Sunda Tentang Tema Lingkungan Alam

    Guguritan Bahasa Sunda Tentang Tema Lingkungan Alam Pupuh Kinanti

    Jaga Lingkungan Beresih (Guguritan Pupuh Kinanti)

    Hayu atuh dulur dulur
    Jaga lingkungan beresih
    Supaya urang sarehat
    Eweh bibit panyakit
    Eweh runtah di susukan
    Atuh alus katingali

    BAKUNG BODAS - Karya : Zulaikha Sobana (Asmaranda)

    Nyacas bodas mawa sri
    naratay dina tambakan
    estu endah matak moho
    daunna patinggarulang
    ngagupay lelembutan
    sok komo nu liwung gandrung
    matak labas pangacian

    Ngahiliwir angin tingtrim
    mawa beja ti anggangna
    bebene pamepes hate
    sanajan anggang disawang
    asih ligar lir kembang
    dina wujud kembang bakung
    nu mangkak mapaes taman

    Seungitna malipir peuting
    heasna mawa subaya
    lalayaran na kasono
    medarkeun carita lawas
    endah tembang katresna
    bakung bodas ngawih liwung
    asmara meuntas sagara

    Asih sakadar pasini
    teu wasa mungpang ka kadar
    kembang nu jadi totonden
    pasini reuntas ku mangsa
    pingkasna ku nalangsa
    bakung rareunung ku sirung
    paragpag di pajaratan

    MANUK JAPATI - Karya : Muhamad Ramdan (Kinanti)

    Kuring boga hiji manuk
    Manukna manuk japati
    Bujurna utek-utekan
    Manehna te daek cicing
    Siga nu hayang ka bikang
    Ari pek teh hayang cacing

    Tapi ku kuring dikurung
    siga nu menang ka pusing
    Menuk teh labuh katukang
    Kukuring di bere cai
    Tetep manehna te hudang
    Ari pek teh hudang deui

    Guguritan Pupuh Asmarandana

    Sim kuring nyuhunkeun widi ka sadaya nu mayunan
    bade nyelang heula nyawera
    samemeh ngersakeun tuang
    metakeun karasmian
    galib talari karuhun
    turunan ti Nabi Adam

    Metik galibna nu alim
    noeulad pituah pandita
    didamel sundana bae
    puguh pulunganeunnana
    aya nu resep ngadangu
    tah kieu ieu ungelna

    Guguritan Kinanti

    Repeh sadaya nu kumpul
    nu nyawer kaluli-luli
    nyawer murangkalih sunat
    nurutan jaman bihari
    lampah sepuh nu baheula
    nyuhunkeun salamet diri

    Mentas ngaluluskeun laku
    parantos ngabangbrangkeun galih
    munjung ka ibu ka rama
    ka nini sareng ka aki
    ka bibi sareng ka paman
    ku dumeh nembean sumping

    Guguritan Pupuh Sinom

    Sekar bingbin jangarian
    Sekar kalapa cinugi
    Sekar pinang di majangna
    Sukur kamanjangan teuing
    Disawer ku beas kuning
    Beas beureum anu hurung
    Kuningna kawas teja
    Di tingalna langkung resmi

    Ngagurilap herang mani siga emas
    Nabi Yusup nu majengan
    Disanding ku nabi Idris
    Digenggem koe Rasululloh
    Murub sakuriling diri
    Nabi kabeh nu ngaraping
    Lungguhna dina rahayu
    Jayana kamanusaan
    Calik di sanggiang sakti
    Malaikat sadayana nu ngajaga

    Pupuh Kinanti

    Payung tilu nungku-nungku
    Payung tujuh nu nguriling
    Payung dalapan ngajajar
    Payung salapan ngabanding

    Ulah katungkul ramana
    Sareng ulah beurat galih
    Kudu nganggit-nganggit kalmu
    Kadah ngaraoskeun galih

    Nu nyawer kedah sampurna
    Supanten tumbalna matih
    Panajem ulah katilar
    Bati dagang kedah bijil
    ucutkeun poponden rajut
    pikeun tulak sial diri

    malar tebih balaina
    masingna parek rejeki
    salamet panjang yuswana
    dugi ka alam nu lahir

    Neda ma’lum cukup lumur
    Ka sadaya nu lalinggih
    Ieu anu nyawer tamat
    Geura lebet murangkalih
    Calikkeun di papajangan,
    Ondangan sumangga linggih

    Penutup:

    Dalam gaya penulisan puisi guguritan untuk setiap orang tentunya berbeda-beda serta memiliki gaya dan karakternya masing-masing, termasuk dari ketiga penyair di rentang waktu 1990-an diatas.

    Baca Juga: Kumpulan Contoh Pupuh Durma Bahasa Sunda dan Artinya

    Nah, mungkin itu saja dulu sedikit materi mengenai pengertian Guguritan sunda, beserta Unsur, Jenis dan contoh-contohnya. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata dalam penulisan artikel diatas, semoga dapat bermanfaat untuk bahan referensi dan pembelajaran kita bersama.


    Jangan lupa, kunjungi juga channel youtube kami ya gaes, tentang Animasi si Otong anak sekolah lucu di @sundanation. Hatur nuhun!

    1. Feby berkata:

      Thank you