Pidato, Biantara

Ceramah Tentang Khitanan, Lucu Sih tapi Tetap Bermakna Loh!

×

Ceramah Tentang Khitanan, Lucu Sih tapi Tetap Bermakna Loh!

Sebarkan artikel ini

Membawakan ceramah dakwah secara singkat tentunya merupakan bagian dari salah satu rangkaian dalam acara khitanan yang akan diselenggarakan. Nah, contohnya ceramah dalam bahasa indonesia dibawah ini akan menjelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan khitanan anak.

Menurut saya, teks mc ceramah tentang khitanan ini cukup lucu, akan tetapi tetap bermakna dan maksud ceramah juga bisa tersampaikan dengan baik. Mudah-mudahan dapat menjadi sebagai referensi sebagai ceramah dalam acara walimatul khitan anda nantinya, berikut adalah teks mc-nya.

Advertise By Adsense
Advertise By Adsense

Contoh Teks MC Ceramah Tentang Khitanan Lucu dan Bermakna

Ceramah Tentang Khitanan

Assalaamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh…

Yang kami hormati sohibul bait (keluarga besar bapak… yang berbahagia) yang kami hormati para alim ulama, para hujaj, para asatid, bapak-bapak, ibu-ibu dan Hadirin-hadirat sekalian Mudah-mudahan selalu dipanjangkan umurnya, dimudahkan urusannya, dianugrahkan rezeki yang halal yang berlimpah yang berkah untuk beribadah kepada Allah SWT. Amin..

Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita beribu-ribu macam nikmat, berjuta-juta macam nikmat, sehingga apabila ranting-ranting di seluruh dunia dijadikan sebagai penanya dan seluruh air laut dijadikan sebagai tintanya niscaya tidak akan bisa, tidak akan sanggup menghitung nikmat Allah yang sangat banyak. Subhaanallah..

Kedua Sholawat beserta salam marilah kita transfer, kita sms kepada idola kita, junjungan kita, panutan kita, suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman onta hingga zaman mobil Toyota, betul bu..? Dari zaman gelap gulita hingga zaman kijang inova, betul pak..? Dari zaman edan hingga zaman mobil sedan, betul penonton..? Dan dari zaman minuman dan judi hingga zaman mobil merci.

Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah. ijinkanlah saya berdiri di sini, untuk bermuwajahah, bersilaturrahmi, untuk menyampaikan suatu hikmah, ilmu, walaupun hanya sedikit, yang mudah-mudahan dengan izin Allah SWT bisa berguna, bermanfaat, dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari.. amiin.

Kemudian kata hikmah dalam alfiyah mahfudzot dikatakan: “Lihatlah dan amalkanlah apa yang dikatakan, kalau toh perkataannya itu ilmu, baik. Tapi jangan sekali-kali kamu melihat orang yang mengatakannya”

Bu… pak… maaf-maaf nih!! tahu ngga ayam?? Tahu ngga telur?? Yah klo ngga tahu mah, sungguh terlalu!! Nah telur walaupun keluarnya dari… Maaf!! dubur pantatnya ayam. Tetapi selama yang keluar itu berguna, bermanfaat, menyehatkan!! Ambil!! Pake!! Gunakan!! tapi kalo yang keluarnya selain telur, mana bau, encer lagi!! Jangan dicomot, jangan diambil, apa lagi sampe dikantongin… kata bang H. Roma, terlalu!!!

Para jamaah sekalian yang dimuliakan Allah SWT..

Kata khitan berasal dari bahasa arab yang artinya adalah “memotong”. Pengertian memotong yang dimaksud dalam khitan adalah memotong kulit yang menutup alat kelamin pria.

KHITAN MEMPUNYAI BANYAK MANFAAT ANTARA LAIN:

Yang pertama, khitan, dilihat dari segi kesehatan, maka khitan itu adalah suatu usaha pencegahan (preventif) terhadap penyakit. Para pakar kedokteran telah sepakat berpendapat, bahwa dengan melakukan khitan itu maka tercegahlah tertinggalnya zat-zat dan hama-hama di ujung alat kelamin laki-laki, yang waktu persetubuhannya bisa masuk ke dalam rahim perempuan.

Faedah khitan: Seperti yang diungkapkan para ahli kedokteran bahwa khitan mempunyai faedah bagi kesehatan karena membuang anggota tubuh yang yang menjadi tempat persembunyian kotoran, virus, najis dan bau yang tidak sedap.

Yang kedua, khitan itu supaya “payu” mun ceuk orang sundana mah, karena gadis-gadis atau perawan-perawan itu kalau akan dinikah oleh orang yang belum khitan tentu tidak mau, malah-malah perawan itu mengejek “Ih embung teuing, isin Abdi mah, can disunatan si aa mah!”.

Yang ketiga, khitan itu bisa menyebabkan ketinggian derajat seseorang. Buktinya para tokoh kita, para bapak kyai dan para kerabat kita semua bisa mempunyai derarat yang tinggi lantaran mereka semua sudah sunat atau khitan. Tanpa khitan tidak mungkin mereka jadi pak kyai. Bener??

Yang keempat, khitan itu bisa menambah nikmatnya hubungan seksual. Seperti halnya makan pisang yang sudah dikupas kulitnya dan sebelum dikupas kulitnya, tentu lebih enak yang sudah dikupas kulitnya, bukan?

Khitan adalah bagian dari syariat Islam

Nah, selanjutnya, Khitan itu merupakan bagian dari syariat Islam karena khitan dalam agam Islam termasuk bagian dari fitrah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لطرَةً خَمْسٌ – أَوْ خَمْسٌ من النظرة – لذنن والاستخداة وتقليم الأظفار وتتف الاندو الله رب

“Fitrah itu ada lima perkara: khitan, mencukur bulu kemaluan, menggunting kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis.” (H.R Muslim 257).

Akan tetapi kuku-kuku tersebut jangan dibiarkan tumbuh lebih dari 40 hari, karena hal itu dilarang, sebagaimana dalam hadits Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, dia berkata:

وفَّتَ لَنَا فِي قَصَالشَّارِبِ الْأَطْفَارِ وَنَتَّفِ الإِبْطِ وَحَلْقَ الْعَانَةِ أَنْ لَا نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً

“Ditetapkan waktu bagi kami dalam memotong kumis, menggunting kuku, mencabut rambut ketiak dan mencukur rambut kemaluan, agar kami tidak membiarkannya lebih dari empat puluh malam.” (HR. Muslim no. 598)




Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullahu berkata: “Pendapat yang terpilih adalah ditetapkan waktu 40 hari sebagaimana waktu yang ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga tidak boleh dilampaui. Dan tidaklah teranggap menyelisihi sunnah bagi orang yang membiarkan kuku atau rambut ketiak dan kemaluannya panjang (tidak dipotong atau dicukur) sampai akhir dari waktu yang ditetapkan.” (Nailul Authar, 1/163)

Dari sini, maka seseorang diperbolehkan membiarkan tidak mencukur bulu kemaluan dengan waktu tidak melebihi dari empat puluh malam. Kalau lebih dari empat puluh malam, maka tidak dipebolehkan. Seharusnya orang muslim itu mengagungkan hukum-hukum Allah Ta’ala.

Allah berfirman:
وَمَنْ يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ عِنْدَ رَبِّهِ وقال تعالى : وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya.” (QS. al-Hajj: 30).

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, “Fitrah ada dua jenis. Pertama adalah fitrah yang berkaitan dengan hati, yaitu ma’rifatullah (mengenal Allah) dan mencintai-Nya serta mengutamakan-Nya lebih dari yang selain-Nya. Kedua yaitu fitrah amaliyyah, yaitu fitrah yang disebutkan dalam hadits di atas.

Fitrah jenis yang pertama menyucikan ruh dan membersihkan hati sedangkan fitrah yang kedua menyucikan badan. Keduanya saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Yang utama dan pokok dari fitrah badan adalah khitan”. Dari ‘Utsaim bin Kulaib dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya ia pernah datang kepada NabiShallallahu ‘alaihi wa sallam lalu mengatakan:

قَدْ أَسْلَمْتُ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلْقِ عَنْكَ شَعْرَ الْكُفْرِ وَاخْتَتِنُ

“Sungguh saya telah masuk Islam.” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Buangkanlah darimu rambut atau bulu kekufuran (yakni rambut atau bulu yang tumbuh semasa kamu kafir), kemudian berkhitanlah” (HR Imam Ahmad dan Abu Daud dari ‘Uthaim bin Kulaib r.a. Lihat; al-Jami’ as-Saghier, hadis no; 1580). Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِخْتَتَنَ إِبْرَاهِيْمُ خَلِيْلُ الرَّحْمَنِ بَعْدَ مَا أَتَتْ عَلَيْهِ ثَمَانُوْنَ سَنَةً

(“Ibrahim Khalilur Rahman berkhitan setelah berumur delapan puluh tahun.”)

Khitan merupakan ajaran Islam, warisan Nabi Ibrahim. Namun agama-agama selain islam, nasrani dan yahudi sebenarnya juga mengajarkan pemeluknya, untuk melaksanakan khitan ini. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dinyatakan:

عن لي مريرة قال: قال رسول الله ص: اختدنَ إِبْرَاهِيمَ لَنَّبِيُّ عَلَيْهِ السَّلَامَ وَ هُوَ ابْنَ ثمانين سنة القدوم مسلم

“Nabi Ibrahim melaksanakan khitan ketika berumur 80 tahun dengan menggunakan kapak.” Jadi, kalo sekarang bapak-bapak, para pemuda, anak-anak, encang, ncing, enya, babeh, kita wajib bersyukur, kenapa kita wajib bersyukur??? karena sekarang dikhitan, ngga pake kampak lagi, coba klo dikhitan masih pake kampak. Yang dikhitan, bisa pada kabur men!! Bisa Ngaciiir coy!! Bisa Ngibrit mabro!! Pa lagi orang jepang yang muallaf, baru masuk islam, bisa-bisa ngga jadi masuk islam, orang pake bambu runcing aja takut, apalagi pake kampak.. Hehee.

Para bapak para undangan yang kami hormati. Kita selaku ummat islam dan ummat Muhammad seharusnya mensyreatkan apa yang telah diperintahkan pada kita semua diantaranya adalah perintah mengkhitan anak.karena dengan khitan berarti kita telah menghilangkan najis dan sebelum anak itu dikhitan maka berarti belum suci dari najis dan solatnya belum dianggap sah. Selain itu khitan merupakan sunnah nabi Ibrahim sekaligus mememberi kesehatan itu pada anak itu sendiri dan mendapat pahala dari Allah swt..

Sejak itulah Nabi Ibrahim mensyariatkan khitan pada ummat dan keturunannya begitu pula Nabi Muhammad juga meneruskan syariat mengkhitan anak kepada umatnya termasuk kita semua.Apa yang disariatkan pada nabi Ibraim juga disyariaatkan pada nabi Muhammad agama yang di bawa nabi Ibrahim juga diikuti oleh nabi Muhammad. Hal ini sesuai dengan firman Allah

ثُمَّ وَحَيْنَا إِلَيْكَ أَن تَّبِعْ مِلَّةَ بْرِهِيْمَ حَنِيفًا. وَمَا كَانَ مِنَ لْمُشْرِكيْن. النحل 

Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif. Dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah”. [QS. An-Nahl: 123] =Ayat ini memerintahkan umat nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk mengikuti tata cara ritual Nabi Ibrahim alaihissalam, dan salah satunya adalah berkhitan, sebagaimana disebutkan di dalam hadits Bukhari.

Dalam ayat lain Allah berfirman:
أَمْ كُنتُمْ شُهَدَاء إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ لْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَدِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِن بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهُ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَقَ إِلَهَا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ (البقرة

Adakah kamu hadir ketika Ya`qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.”

Ada pesan nabi Ibrahim untuk kita, sampai sekarang sampai kapanpun pesan itu harus selalu kita ingat,harus kita masukkan dalam hati sedalam- dalamnya,harus kita letakkan kepikiran kita sekuat-kuatnya.Peasan nabi Ibrahim itu diabadikan oleh Allah dalam surat al-baqarah ayat 132.Isi pesannyannya adalah:

يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ (البقرة 132

Kita sebagai hamba Allah yang beragama islam wajib hukumnya berkhitan karena dengan berkhitan berarti kita telah menghilangkan najis yang merupakan salah satu syarat sahnya solat. Didalam kita bushul fiqih dijelaskan:

كُلُّ مَا يُتَوَصَّلُ بِهِ إِلَى الْوَاجِبِ فَهُوَ وَاجِبٌ

(Artinya: Semua perkara yang dibuat lantaran untuk melaksanakan perkara wajib, maka hukumnya pun wajib)

Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” Artinya: Semua perkara yang dibuat lantaran untuk melaksanakan perkara wajib, maka hukumnya pun wajib.

Para hadirin sekalian!

Demikianlah sekedar uraian tentang khitan yang dapat kami sampaikan, semoga ada manfaatnya. Dan sekali lagi marilah kita berdo’a semoga adik.. (sebutkan nama anak) yang baru dikhitan ini,segera sembuh dan semoga kelak bisa menjadi anak yang taat kepada Allah SWT, taat kepada Rosulullah SAW dan taat kepada kedua orang tuanya, dan bisa berguna bagi agama, bangsa dan negara. Amin..!

Artikel menarik lainya:
1. Contoh Doa Khitan di Undangan dari Orang Tua Untuk Anaknya
2. Ucapan Khitanan Bahasa Sunda Singkat Untuk Menyambut Tamu
3. Contoh Kata Kata SuratUndangan Khitanan Bahasa Sunda