Adat, Tradisi dan Budaya

Susunan Acara Pernikahan Adat Sunda Dari Mulai Persiapan Hingga Selesai

×

Susunan Acara Pernikahan Adat Sunda Dari Mulai Persiapan Hingga Selesai

Sebarkan artikel ini

Susunan Acara Pernikahan Adat Sunda – Adat istiadat pernikahan masyarakat Sunda di Jawa Barat pada umumnya adalah sama, mungkin ada sedikit perbedaan pada beberapa daerah dalam pelaksanaan pernikahannya, meskipun jelas-jelas bahwa pelaksanaan adat istiadat pernikahan masyarakat Sunda jaman dahulu berbeda dengan adat istiadat pernikahan pada jaman sekarang.

Baca juga: Download Softcopy Acara Pernikahan Dalam Bahasa Sunda

Advertise By Adsense
Advertise By Adsense

Misal contohnya dalam masalah perjodohan, di jaman dulu adakalanya ada seorang anak perempuan yang dijodohkan oleh orang tuanya dengan anak sahabat dari orang tuanya tanpa sepengetahuan dan persetujuan anaknya, karena pernikahan juga dianggap sebagai status yang akan berpengaruh terhadap kehidupan dan nama baik keluarga. Maka dari itu, meskipun belum cukup umur, dulu anak perempuan tersebut sudah dinikahkan.

Ritual yang perlu dipahami Dalam Pernikahan Adat Sunda

Susunan Acara Pernikahan Adat Sunda
Di dalam proses pernikahan adat sunda, ada beberapa ritual yang perlu dipahami maknanya oleh kita bersama, karena dalam pernikahan atau perkawinan adat Sunda memiliki arti yang sangat sakral, baik itu penghormatan kepada Tuhan Y.M.E maupun kepada orang tuanya.

Baca juga: Contoh Teks Ceramah Lucu Tentang Pernikahan Bahasa Sunda

Dalam pernikahan adat masyarakat sunda sebenarnya sangat kental sekali dengan penghormatan kepada pihak kaum wanitanya. Sedangkan suasana pernikahan dilaksanakan dengan suasana yang penuh bahagia, penuh humor. sehingga perasaan bahagia akan selalu mengiringi dalam upacara pernikahan ini.

“Menurut masyarakat Sunda, laki-laki dan perempuan diciptakan oleh Tuhan untuk bersatu menjadi loro-loroning atunggal. Yang artinya dua akan tetapi satu, yaitu antara jiwa dan raga.”

Maksudnya, dengan pernikahan laki-laki dan perempuan akan dipersatukan oleh Sang Pencipta menjadi satu ruh serta satu jiwa.  Karena filosofi pernikahan bagi masyarakat Sunda demikian, maka perceraian tidak boleh dilakukan, kecuali oleh kehendak Tuhan atau salah satunya meninggal.

Demikian pula pada upacara pernikahan adat Sunda di Jawa Barat, ada beberapa hal yang maih dipertahankan, namun ada pula yang sudah mulai hilangkan atau dikurangi. Misalnya saja dalam tata cara adat sewaktu melamar, atau nanya’an, nyawer, seserahan, huap lingkung, dan lain sebagainya.

Baca: Prosesi Akad Pernikahan Adat Sunda Lengkap

Susunan Acara Pernikahan Adat Sunda


Tahap Persiapan Acara Pernikahan

Ada beberapa tahapan dalam persiapan yang perlu untuk diperhatikan dalam susunan acara pernikahan adat sunda dibawah ini, kurang lebih adalah sebagai berikut:

Menerima dan melaksanakan Lamaran

Acara lamaran

Acara lamaran atau dalam bahasa sunda istilahnya Nyeureuhan, Narosan, atau Nanyaan adalah kelanjutan dari Neundeun Omong atau masa-masa penjajakan yang dilakukan oleh pihak orang tua laki-laki. Hal ini baru akan terwujud kalau pihak orang tua gadis menerima lamaran dan gadis tersebut belum ada yang punya.

Acara lamaran ini juga bisa terwujud apabila diantara muda-mudi ini sudah saling menjalin hubungan, sementara kedua orang tua mereka juga sudah saling merestui akan hubungan tersebut. Lamaran ini adalah awal dari kesepakatan untuk menjalin hubungan yang lebih jauh lagi.

“Pada moment saat inilah kedua keluarga besar yang akan saling berbesanan untuk pertama kali untuk bersilaturahmi secara formal.”

Hal yang harus dipersiapkan dari pihak keluarga calon pengantin pria
1. Satu atau beberapa perangkat pakaian wanita
2. Satu atau beberapa set perhiasan wanita
3. Cincin nikah
4. Uang yang jumlahnya seper sepuluh dari jumlah uang yang  akan diserahkan saat Upacara Seserahan atau Nyandakeun
5. Pengikat janji
6. Seperangkat lamaran, yang berupa sirih, pinang, dan kapur sirih

Makna yang terkandung:

Buah tangan – Buah tangan atau oleh-oleh ala kadarnya dibawa semata-mata hanya untuk sebagai tanda kasih sayang, untuk saling mengakrabkan kedua keluarga besar yang akan berbesanan.

Cincin kawin – Bulat pada cincin ini melambangkan kecintaan, kemantapan, dan keabadian yang bulat tanpa batas. Ini adalah salah satu budaya Barat yang mempengaruhi pernikahan adat Sunda. Ada yang membawa cincin saat melamar, namun ada juga yang menyerahkannya saat mawakeun atau Seserahan.

Uang – Jumlah uang yang dibawa ini relatif. Tapi, jumlah ini akan menjadi ukuran bagi besar-kecilnya jumlah uang yang akan diserahkan saat Seserahan. Umumnya uang yang diserahkan keluarga calon pengantin pria kepada keluarga calon pengantin wanita saat Seserahan jumlahnya 10 kali lipat saat melamar atau Narosan.

Sirih lengkap – Ini dimaksudkan sebagai simbol kesepakatan bersatunya dua keluarga besar yang diharapkan akan membawa berkah dan kebahagiaan bagi kedua belah pihak. Sirih lengkap itu selain bisa dimakan juga bermanfaat sebagai obat.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan keluarga calon pengantin wanita
Ritual Susunan Acara Pernikahan Adat Sunda
gambar @pixabay
1. Sebagai tuan rumah yang akan menerima tamu istimewa, sebaiknya pihak dari keluarga calon pengantin wanita mempersiapkan hidangan yang pantas bagi calon besan pria.
2. Mengetahui jumlah rombongan dari calon pengantin pria, karena orang sejumlah itu pulalah yang sebaiknya disiapkan oleh pihak tuan rumah.
3. Baik keluarga calon pengantin pria maupun calon pengantin wanita mempersiapkan sesepuh yang memimpin rombongan sekaligus mengajukan dan menerima lamaran. Sebagai tanda kasih, ada baiknya keluarga calon pengantin wanita juga mempersiapkan tali kasih yang nantinya bisa dibawa pulang oleh keluarga calon pengantin pria.
4. Rangkaian acara perlu dibicarakan terlebih dahulu, apakah acara yang berlangsung hari itu hanya lamaran atau ada acara lain.

Baca Juga:

Susunan Acara Pelaksanaan Prosesi Pernikahan

Susunan Acara Pelaksanaan Prosesi Pernikahan
gambar@ Pinterest

1. Prosesi Siraman

Seminggu atau tiga hari saat menjelang peresmian pernikahan, di rumah kedua calon mempelai berlangsung sejumlah persiapan yang mengawali prosesi pernikahan, yaitu Ngibakan atau Siraman. Berupa acara memandikan calon pengantin wanita agar bersih lahir dan batin. Acara berlangsung siang hari di kediaman masing-masing calon mempelai. Bagi umat muslim, acara terlebih dulu diawali dengan pengajian dan pembacaan doa khusus.

2. Ngecagkeun Aisan

Calon pengantin wanita keluar dari kamar dan secara simbolis digendong oleh sang ibu, sementara ayah calon pengantin wanita berjalan di depan sambil membawa lilin menuju tempat sungkeman.

3. Ngaras

Permohonan izin dari calon mempelai wanita kemudian sungkem dan mencuci kaki kedua orang tuanya. Perlengkapan yang dibutuhkan hanya tikar dan handuk.
Adat meminta izin dari calon mempelai wanita
pencucian kaki orangtua

4. Pencampuran air siraman

Kedua orang tua menuangkan air siraman ke dalam wadah dan mengaduknya untuk upacara siraman nanti.

Susunan Acara Pencampuran air siraman pernikahan adat sunda

5. Acara Siraman

Diawali musik kecapi suling, calon pengantin wanita dibimbing oleh perias menuju tempat siraman dengan menginjak 7 helai kain. Siraman calon pengantin wanita dimulai oleh ibu, kemudian ayah, disusul oleh para sesepuh. Jumlah penyiram ganjil yakni 7, 9 dan paling banyak 11 orang. Secara terpisah, upacara yang sama dilakukan di rumah calon mempelai pria. Perlengkapan yang diperlukan yaitu air bunga setaman (7 macam bunga wangi), dua helai kain sarung, satu helai selendang batik, satu helai handuk, pedupaan, baju kebaya, payung besar, dan lilin.

Acara Siraman yang diawali musik kecapi suling sunda

6. Potong rambut

Calon mempelai wanita dipotong rambutnya oleh kedua orang tua sebagai lambang memperindah diri lahir dan batin. Dilanjutkan prosesi ngeningan (dikerik dan dirias), yakni menghilangkan semua bulu-bulu halus pada wajah, kuduk, membentuk amis cau/sinom, membuat godeg, dan kembang turi. Perlengkapan yang dibutuhkan: pisau cukur, sisir, pinset, air bunga setaman, gunting rambut, pinset, air bunga setaman, lilin atau pelita, padupaan, dan kain putih.

Potong rambut sebagai lambang memperindah diri lahir dan batin

7. Rebutan Parawanten

Sambil menunggu calon mempelai dirias, para tamu undangan menikmati acara rebutan hahampangan dan beubeutian yang juga dilakukan acara pembagian air siraman.

8. Suapan terakhir

Pemotongan tumpeng oleh kedua orang tua calon mempelai wanita, dilanjutkan dengan menyuapi sang anak untuk terakhir kalinya masing-masing sebanyak tiga kali.

Suapan terakhir oleh kedua orang tua calon mempelai wanita

9. Tanam rambut

Kedua orang tua menanam potongan rambut calon mempelai wanita di tempat yang telah ditentukan.

Menanam potongan rambut calon mempelai wanita

C. Susunan Prosesi Ngeuyeuk Seureuh Adat Sunda


Kedua calon pengantin meminta restu kepada orang tua masing-masing dengan disaksikan sanak keluarganya. Lewat prosesi ini pula, orang tua memberikan nasihat melalui lambang benda-benda yang ada dalam prosesi pernikahan. Biasanya, dilaksanakan bersamaan dengan prosesi seserahan dan dipimpin oleh Nini Pangeuyeuk atau juru rias.

Baca juga: Kumpulan Contoh Teks Pembawa Acara MC Pernikahan Bahasa Sunda

Tata cara Ngeuyeuk Sereuh

Nini Pangeuyeuk memberikan tujuh helai benang kanteh sepanjang 2 jengkal kepada kedua calon mempelai, sambil duduk menghadap dan memegang ujung-ujung benang. Kedua mempelai meminta izin untuk menikah kepada orang tua mereka masing-masing.
Pangeuyeuk membawakan Kidung yang berisi permohonan dan doa kepada Tuhan sambil nyawer (menaburkan beras sedikit-sedikit) kepada calon mempelai, yang merupakan simbol harapan hidup sejahtera bagi sang mempelai.
• Calon mempelai dikeprak (dipukul pelan-pelan) dengan sapu lidi, diiringi dengan nasihat untuk saling memupuk kasih sayang.
• Kain putih penutup pangeuyeukan dibuka, melambangkan rumah tangga yang bersih dan tidak ternoda.
• Menggotong dua perangkat pakaian di atas kain pelekat, melambangkan kerjasama pasangan calon suami istri dalam mengelola rumah tangga nanti.
• Calon pengantin pria membelah mayang jambe dan buah pinang. Mayang jambe melambangkan hati dan perasaan wanita yang halus, sedangkan buah pinang melambangkan suami istri saling mengasihi dan dapat menyesuaikan diri. Selanjutnya calon pengantin pria menumbuk alu ke dalam lumping yang dipegang oleh calon pengantin wanita.
• Membuat lungkun, yakni berupa dua lembar sirih bertangkai berhadapan digulung menjadi satu memanjang, lalu diikat oleh benang. Kedua orang tua dan tamu melakukan hal yang sama, melambangkan jika ada rezeki berlebih harus dibagikan.
• Diaba-abai oleh pangeuyeuk, kedua calon pengantin dan tamu berebut uang yang berada di bawah tikar sambil disawer, ini melambangkan untuk berlomba mencari rezeki dan disayang keluarga.
• Kedua calon pengantin dan sesepuh membuang bekas ngeyeuk seureuh ke perempatan jalan, sebagai simbol membuang yang buruk dan mengharap kebahagiaan dalam menempuh hidup yang baru.

Susunan Upacara Prosesi Pernikahan Adat Sunda

Mapag Panganten

• Penjemputan calon pengantin pria, yang dilakukan oleh utusan dari pihak wanita.

Baca: Kata Kata Mapag Panganten (Teks MC Pernikahan)

Proesi acara Mapag panganten Penjemputan calon pengantin pria
Ngabageakeun

Ngabageakeun yaitu ibu dari calon pengantin wanita menyambut dengan pengalungan bunga melati kepada calon pengantin pria, kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin wanita untuk masuk menuju pelaminan.

Acara penyambutan calon pengantin pria
Akad nikah

• Petugas KUA, para saksi, dan pengantin pria harus sudah berada di tempat nikah. Kedua orang tua menjemput pengantin wanita dari kamar, lalu didudukkan di sebelah kiri pengantin pria dan dikerudungi dengan tiung panjang, yang berarti penyatuan dua insan yang masih murni. Kerudung baru dibuka saat kedua mempelai akan menandatangani surat nikah.

Susunan Acara Akad nikah pengantin
Sungkeman

• Sungkema merupakan tanda bakti serta hormat yang dilakukan oleh kedua pengantin di hadapan orang tua mereka serta keluarga yang lebih tua (sesepuh).

Tata Cara Sungkeman pengantin
Wejangan

• Wejangan dilakukan oleh ayah pengantin wanita atau keluarganya.

Susunan Acara Prosesi Wejangan
Saweran

• Kedua pengantin didudukkan di kursi. Sambil penyaweran, pantun sawer dinyanyikan. Pantun berisi petuah utusan orang tua pengantin wanita. Kedua pengantin dipayungi payung besar diselingi taburan beras kuning atau kunyit ke atas payung. Maknanya, adalah berlomba mencari rejeki dan disayang keluarga.

Lihat juga: Rekaman Audio Visual Adat Upacara Panganten Sunda (MP3)

Saweran tradisi adat pernikahan masyarakat sunda
Meuleum harupat

• Pengantin wanita harus menyalakan harupat dengan lilin. Harupat disiram pengantin wanita dengan kendi air. Lantas harupat dipatahkan oleh pengantin pria.

Pengantin wanita menyalakan harupat dengan lilin
Nincak endog

• Pengantin pria menginjak telur sampai pecah. Kemudian kakinya dicuci dengan air bunga dan dibersihkan oleh pengantin wanitanya.

Pengantin pria menginjak telur sampai pecah
Muka Panto

• Diawali mengetuk pintu sebanyak tiga kali. Diadakan tanya jawab dengan pantun bersahutan dari dalam dan luar pintu rumah. Setelah kalimat syahadat dibacakan, lalu pintu dibuka. Pengantin masuk menuju pelaminan.

Nah mungkin itulah sederet rangkaian susunan acara pernikahan adat sunda dari mulai persiapannya sampai selesai. Pernikahan memang merupakan suatu upacara pengikatan janji nikah yang dilaksanakan serta dirayakan dengan maksud untuk meresmikan suatu ikatan atau hubungan yang sah secara hukum, agama, serta adat istiadat suku sunda itu sendiri.

Karena prinsip dasar adat suku sunda senantiasa dilandasi dengan sifat utama yakni silih asih, silih asah, dan silih asuh yang dapat diartikan sebagai saling menyayangi, saling menjaga, serta saling mengajari. Ketiga sifat itu selalu tampak dalam berbagai upacara adat, termasuk dalam acara pernikahan adat sunda.