Wewengkon Artinya, Mengenal Ragam Basa Daerah di Jawa Barat

Wewengkon dalam bahasa sunda itu artinya adalah area, daerah, kawasan, ranah, atau wilayah. Sedangkan yang dimaksud dengan bahasa wewengkon atau bahasa dialek sunda adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat di suatu daerah atau wilayah masing-masing di jawa barat.

Karena penggunaannya yang hanya digunakan di suatu daerah, sehingga bahasa sunda wewengkon yang terdapat di suatu daerah itu belum tentu sama dengan bahasa yang ada didaerah sunda lainnya, misalnya logat orang bogor itu ketika berbicara akan berbeda dengan orang bandung dalam segi penggunaan bahasa yang digunakannya.

Selain bahasa Sunda wewengkon, ada juga yang disebut dengan bahasa indung atau bahasa lulugu. Nah, kalau ini artinya adalah bahasa standar yang digunakan secara lebih umum di setiap daerah di Jawa Barat. Sehingga dengan demikian, bahasa indung atau bahasa Sunda lulugu ini biasanya digunakan juga dalam surat kabar, majalah, buku warta, dan tulisan dalam bahasa Sunda lainnya.

Baca juga: Bahasa Daerah Sunda, Sebagai Lambang Identitas Jawa Barat!

Berbicara tentang bahasa wewengkon, ada beberapa bahasa wewengkon yang masing-masing memiliki ciri-ciri dalam penggunaan ketika berdialog (paguneman) sehari-hari, misalnya saja di daerah perbatasan jawa, yang umumnya digunakan bahasa campuran yaitu bahasa Jawa Réang, Jawa Sérang, tergantung dengan siapa lawan bicaranya.

Penelitian Dialek Arti Bahasa Wewengkon Oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Wewengkon artinya (Sundanesse dialek wewengkon)
gambar oleh wikipedia

Penggunaan bahasa sunda wewengkon ini pernah diteliti oleh pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, selain dialek yang akan disebutkan dibawah ini, ada beberapa dialek sunda lainnya yang berbeda diantaranya adalah dialék Sumedang (1977), Cianjur (1979), Ciamis (1979), Serang (1980), Bogor (1981), Subang (1982), Tasikmalaya (1983), Purwakarta (1933) dan dialék Cirebon.

Baca juga: Basa Sunda Lulugu (Basa Baku, Standar) Pungsi Jeung Pengertiana

Bahasa Sunda wewengkon yang berbeda-beda tersebut mulai dari dialek Sunda-Banten hingga sampai ke Sunda-Jawa pertengahan, yang merupakan awal dari bercampurnya bahasa sunda dengan bahasa Jawa. Sehingga para ahli bahasa biasanya membedakan menjadi 6 dialek yang berbeda-beda.

1) Dialék Kulon (basa Banten)
2) Dialék Kaler
3) Dialék Kidul (Priangan)
4) Dialék Tengah Timur
5) Dialék Timur Laut (kaasup basa Sunda Cirebon)
6) Dialék Tenggara

Dialek Kulon artinya yaitu dialek yang digunakan di daerah Banten dan Lampung, dialek Kaler yaitu dialek yang terdiri dari kota Bogor dan sebagian daerah Pantura, dialek Kidul yaitu dialek Priangan yang terdiri dari kota Bandung dan sekitarnya, dialek Tengah Timur yaitu dialek di daerah kabupaten Majalengka dan sebagian Kabupaten Indramayu.

Dialek timur laut yaitu dialek daerah kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal di Jawa Tengah, dan dialek Tenggara yaitu dialek yang digunakan di daerah Kabupaten Ciamis dan juga Kabupaten Cilacap serta Kabupaten Banyumas di Jawa Tengah.

Meskipun berbeda-beda, untuk masyarakat yang menggunakannya, bahasa wewengkon atau bahasa dialek ini tidak perlu dihiraukan dan jangan pula merasa berbeda dalam menggunaan bahasa sunda. Dan sebaliknya, untuk masyarakat lainnya harus dapat menerima dan tidak usah memperdebatkannya apalagi sampai menertawakannya. Sebab adanya bahasa wewengkon ini tidak dapat dipisahkan dari kebesaran bahasa Sunda itu sendiri.