Contoh Paribasa Sunda Dan Artinya Lengkap

Diposting pada

Contoh Paribasa Sunda Dan Artinya Lengkap – Paribasa atau peribahasa adalah ungkapan atau kalimat yang mengandung makna kiasan, sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari untuk menyampaikan pesan atau nasihat dengan cara yang indah dan bijaksana. Paribasa Sunda memiliki kekayaan tersendiri dalam budaya dan bahasa Sunda. Artikel ini akan membahas berbagai contoh kalimat paribasa Sunda, paribasa bahasa Sunda, contoh paribasa Sunda beserta artinya, dan contoh paribasa Sunda terbaru.

Contoh Kalimat Paribasa Sunda

Paribasa Sunda sering di gunakan dalam berbagai situasi untuk memberikan nasihat, mengajarkan nilai-nilai moral, atau menyampaikan pesan dengan cara yang halus. Berikut adalah beberapa contoh kalimat paribasa Sunda:

1. “Cikaracak ninggang batu, laun-laun jadi legok.”

Artinya: Air yang menetes di batu terus-menerus lama-kelamaan akan membuat batu berlubang. Ini mengajarkan kita tentang kesabaran dan ketekunan.

2. “Bagja dina cilaka, cilaka dina bagja.”

Artinya: Kebahagiaan bisa datang dari kesulitan, dan kesulitan bisa datang dari kebahagiaan. Mengingatkan kita untuk selalu waspada dan tidak terlalu larut dalam kebahagiaan atau kesedihan.

3. “Hirup sauyunan, matak kauripan.”

Artinya: Hidup dengan rukun akan membawa kehidupan yang baik. Menekankan pentingnya keharmonisan dalam kehidupan sosial.

4. “Silih asih, silih asah, silih asuh.”

Artinya: Saling menyayangi, saling mengasah, dan saling mengasuh. Ini adalah prinsip dasar dalam hubungan sosial yang baik.

5. “Jadi manusa kudu balageur, bageur, bener, tur pinter.”

Artinya: Sebagai manusia harus berperilaku baik, benar, dan pintar. Paribasa ini menekankan pentingnya karakter dan pendidikan.

Paribasa Bahasa Sunda

Pribahasa dalam bahasa Sunda mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang tinggi. Mereka di gunakan sebagai alat komunikasi yang efektif dan berfungsi sebagai panduan hidup. Berikut adalah beberapa paribasa bahasa Sunda yang sering di gunakan:

1. “Nurut ka jujur, sieun ka bohong.”

Artinya: Patuh kepada yang jujur, takut kepada kebohongan. Mengajarkan tentang pentingnya kejujuran dan menghindari kebohongan.

2. “Teu beunang diparaban ku ucapan hungkul.”

Artinya: Tidak bisa di beri makan hanya dengan kata-kata saja. Menyiratkan bahwa tindakan lebih penting daripada kata-kata.

3. “Bohong mah daek pisan, enya teu.”

Artinya: Bohong itu memang mudah, tapi benar tidak. Menyadarkan kita akan mudahnya berbohong tetapi sulitnya mengatakan kebenaran.

4. “Mipit kudu amit, ngala kudu menta.”

Artinya: Memetik harus meminta izin, mengambil harus minta izin. Ini adalah ungkapan yang mengajarkan kita tentang sopan santun dan etika.

5. “Kudu bisa jaga diri, jaga budi, jaga basa.”

Artinya: Harus bisa menjaga diri, menjaga perilaku, dan menjaga ucapan. Paribasa ini mengajarkan tentang pentingnya menjaga diri dalam segala aspek kehidupan.

Contoh Paribasa Sunda dan Artinya

Berikut adalah beberapa contoh paribasa Sunda beserta artinya yang lebih rinci:

1. “Hade goreng ka puhuanana, hade goreng ka tutungna.”

Artinya: Baik buruk tergantung dari permulaan, baik buruk tergantung dari akhirnya. Mengajarkan kita bahwa segala sesuatu tergantung dari bagaimana kita memulainya dan menyelesaikannya.

2. “Ngaliarkeun daging kana kotoran.”

Artinya: Menyebarkan daging di atas kotoran. Ini adalah paribasa yang mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga kebersihan dan tidak mencampurkan yang baik dengan yang buruk.

3. “Elmu pangaweruh teu beunang disigeung.”

Artinya: Ilmu pengetahuan tidak bisa di sembunyikan. Menyiratkan bahwa ilmu akan selalu muncul dan tidak bisa di tutupi.

4. “Ngomong kosong meunang.”

Artinya: Berbicara kosong mendapatkan. Ini adalah paribasa yang mengingatkan kita untuk berhati-hati dengan janji palsu atau omongan kosong.

5. “Teu beunang dipecat ku omong.”

Artinya: Tidak bisa di putuskan hanya dengan kata-kata. Menyiratkan bahwa keputusan harus berdasarkan fakta dan tindakan, bukan hanya omongan.

Contoh Paribasa Sunda Terbaru

Meskipun paribasa Sunda banyak yang berasal dari zaman dahulu, ada juga paribasa Sunda terbaru yang berkembang seiring dengan perubahan zaman dan budaya. Berikut adalah beberapa contoh paribasa Sunda terbaru:

1. “Nyakola mah ulah ukur gelar, tapi kudu aya amal.”

Artinya: Bersekolah itu jangan hanya untuk mendapatkan gelar, tetapi juga harus ada amal. Mengajarkan pentingnya mengaplikasikan ilmu yang di peroleh dalam kehidupan nyata.

2. “Ngabodor ulah nepi ka nyarita kotor.”

Artinya: Bercanda jangan sampai berbicara kotor. Menyiratkan bahwa dalam bercanda pun kita harus tetap menjaga kesopanan.

3. “Duit bisa dikejar, tapi waktu teu bisa dikejar.”

Artinya: Uang bisa di cari, tapi waktu tidak bisa di kejar. Mengingatkan kita tentang pentingnya menghargai waktu.

4. “Hirup teu salawasna ngeunah, kadang kudu nyeri heula.”

Artinya: Hidup tidak selalu enak, kadang harus sakit dulu. Mengajarkan kita tentang pentingnya ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup.

5. “Jadi urang kudu boga sikap anu bener, lain ukur bisa ngomong bener.”

Artinya: Jadi orang harus punya sikap yang benar, bukan hanya bisa bicara benar. Menyiratkan bahwa tindakan yang benar lebih penting daripada hanya sekadar bicara benar.

Paribasa Sunda, atau pepatah Sunda, adalah ungkapan tradisional yang mengandung makna dan nasihat luhur. Seiring perkembangan zaman, muncul pula paribasa-paribasa baru yang mencerminkan budaya dan nilai-nilai Sunda kontemporer. Berikut beberapa contohnya:

  1. “Ulah ngabodaeun ka heula, tapi ngaguar ka tukangna.” (Jangan terlena di awal, tapi bersiaplah untuk akhirnya.)

Pepatah ini mengingatkan kita untuk tetap rendah hati dan selalu waspada, meskipun kita telah mencapai kesuksesan. Karena, di balik kesuksesan itu, selalu ada rintangan yang mungkin kita hadapi di masa depan.

  1. “Rasa cinta teu bisa dipakékeun, tapi kudu diusahakeun.” (Cinta tidak bisa dipaksakan, tapi harus diusahakan.)

Pepatah ini menekankan pentingnya usaha dan dedikasi dalam menjaga hubungan cinta. Cinta bukan hanya perasaan, tetapi juga komitmen yang perlu diperjuangkan.

  1. “Teknologi téh alat, manusa nu ngagunaan.” (Teknologi adalah alat, manusia yang harus menggunakannya dengan bijak.)

Pepatah ini mengingatkan kita untuk menggunakan teknologi secara bertanggung jawab. Meskipun teknologi membawa banyak manfaat, kita harus tetap menggunakannya dengan bijak dan beretika.

  1. “Hidup teu kudu ngaburu, tapi kudu ngabaru.” (Hidup bukan tentang terburu-buru, tapi tentang menikmati setiap momen.)

Pepatah ini mendorong kita untuk memperlambat langkah dan menghargai momen yang ada. Hidup bukan perlombaan yang harus dimenangkan, tetapi perjalanan yang harus dinikmati.

  1. “Bersama lebih kuat, egois teu bakal nguntungkeun.” (Bersama lebih kuat, egois tidak akan menguntungkan.)

Pepatah ini menekankan pentingnya persatuan dan kolaborasi. Kita dapat mencapai lebih banyak hal dengan bekerja sama daripada dengan usaha individu semata.

Pepatah-pepatah Sunda baru ini mencerminkan perkembangan bahasa dan budaya, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur seperti kebijaksanaan, kerendahan hati, dan rasa hormat kepada orang lain.

Kesimpulan

Oleh Karena itu maka Basasunda membuat artikel tentang Paribasa Sunda adalah bagian integral dari budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda. Mereka mencerminkan kearifan lokal, nilai-nilai moral, dan etika yang tinggi. Paribasa Sunda tidak hanya di gunakan untuk menyampaikan nasihat dan pesan dengan cara yang indah, tetapi juga berfungsi sebagai panduan hidup yang praktis dan relevan.

Dalam artikel ini, kita telah membahas berbagai contoh kalimat paribasa Sunda, paribasa bahasa Sunda, contoh paribasa Sunda beserta artinya, dan contoh paribasa Sunda terbaru. Setiap paribasa memiliki makna yang mendalam dan mengajarkan kita tentang berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesabaran, kejujuran, kerja keras, hingga etika sosial.

Dengan memahami dan mengaplikasikan paribasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat memperkaya komunikasi kita dengan nilai-nilai kearifan lokal dan menjaga warisan budaya yang berharga ini. Paribasa Sunda tidak hanya sekadar kata-kata indah, tetapi juga cerminan dari jiwa dan karakter masyarakat Sunda yang ramah, bijaksana, dan penuh kasih.

Menghargai dan mempelajari paribasa Sunda adalah salah satu cara untuk melestarikan budaya dan identitas kita. Semoga artikel ini memberikan wawasan dan inspirasi untuk lebih mengenal dan mengaplikasikan paribasa Sunda dalam kehidupan kita sehari-hari. Mari kita jaga dan lestarikan kekayaan budaya ini untuk generasi mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *