Cerpen, Carpon

Bedana Dongeng Jeung Cerita Pondok Cerpen atau Carpon

×

Bedana Dongeng Jeung Cerita Pondok Cerpen atau Carpon

Sebarkan artikel ini
Bedana dongeng jeung carpon atawa cepen

Perbedaan dongeng dengan carpon – Dongéng dan cerita pondok (carpon atau cerpen) keduanya sama-sama merupakan karya tulis berbentuk cerita yang pendek. Bedanya carpon dengan dongeng itu kalau dongeng biasanya dalam ceritanya berisi khayalan (fiksi) atau hal yang tidak masuk akal.

Bédana Dongeng jeung Carpon atawa Carpon

Bedana dongeng jeung carpon atawa cepen

Advertise By Adsense
Advertise By Adsense

Cerpen atau Carpon

Nah, sedangkan pada cerita cerpen atau carpon umumnya hal tersebut tidak ada, isi ceritanya lebih dapat diartikan oleh akal. Pada cerita cerpen juga baik itu tokoh pelakunya, jalan caritanya, tempat dan waktu kajadiannya, tidak mengada-ada atau direka, semuanya benar-benar terjadi atau kejadian yang sebenarnya.

Dongeng

Dongeng umumnya hasil sastra lebih dulu, sedangkan carita pondok hasil sastra yang lebih ke kinian. Cara penyampainya juga kalau dongéng itu umumna disampaikan oleh lisan, sedangkan dalam carita pondok biasanya disampaikan lewat tulisan.

Saperti umumna sastra lisan lainya, dongéng terkadang tidak sebutkan nama pengarangnya siapa, seperti cerita mulut ke mulut, oleh karena itulah dongeng juga sering disebut sebagai sastra masyarakat atau (dongeng masyarakat) yang merupakan cerita turun temurun. Sedangkan pada carita pondok ketahuan siapa yang mengarangnya karena memang pada biasanya pengarangnya akan menuliskannya.

Carpon nu Pertama kali

Pada tahun 1929 di sebuah majalah bernama majalah Parahyangan, yang diterbitkan oleh Balé Pustaka pada majalah tersebut terkadang suka dimuat carita pondok. Bukan hanya dari majalah, carita pondok juga sering dibuat dalam sebuah buku.

Buku kumpulan carita pondok yang pertama kali judulnya adalah “Dogdog pangrewong”, yang diterbitkan oleh balé pustaka pada tahun 1930. Nama pengarangnya hanya ditulis dengan singkatan awalan G.S. Buku ini enam tahun lebih dulu dari pada kumpulan cerita pendek yang pertama dalam bahasa indonesia yang berjudul “Teman Duduk” hasil karangan Muh.