Berbica tentang pertunjukan sebuah pentas drama, tentu itu artinya kita akan mewujudkan segala apa yang ada pada naskah drama sunda itu dipanggung. Kegiatan dalam memperagakan drama yaitu meliputi dialog antar tokoh, monolog, mimik, gerak anggota tubuh, dan perpindahan pemain.
Dalam melaksanakan dialog atau monolog aspek lafal intonasi, nada dan ekspresi mempunyai peranan yang sangat penting. “Lafal yang jelas, intonasi yang pas, disertai nada dan ekspresi yang sesuai akan dapat mendukung dalam menyampaikan isi ataupun amanat dalam drama.”
Nah, agar pertunjukan drama yang kamu bawakan dapat berjalan dengan baik dan maksimal, ada beberapa point yang sangat penting yang perlu kamu perhatikan ketika akan membawakan pertunjukan drama, berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan.
Hal-hal Perlu diperhatikan dalam Membawakan Pertunjukan Drama
1. Membaca dan Memahami Isi Teks Drama
Sebelum kita membawakan suatu drama entah itu genree komedi ataupun yang lainnya, hal pertama yang harus kita lakukan adalah membacanya terlebih dahulu dan memahami isi teks drama tersebut.
“Teks drama merupakan karangan atau tulisan yang isinya mencakup nama pelaku, dialog lisan, latar tempat yang diperlukan, dan perlengkapan lainnya seperti kostum, cahaya dan musik pengiring.”
Di dalam teks drama yang diutamakan itu adalah prilaku atau lakon serta dialog percakapannya. Karena hal ini akan menentukan penoton agar dapat memahami isi cerita yang dipentaskan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, kegiatan membaca teks drama dilaksanakan sampai kita benar-benar menguasai naskah yang akan di bawakan tersebut. Dalam teks drama yang harus dimengerti yaitu pesan dan hal-hal mengenai perbuatan, seperti hal-hal yang baik dan yang tidak boleh dilakukan serta amanat apa yang akan disampaikan oleh para pemainnya.
Dalam membawakan pesan dan nilai, pemain harus terlibat dalam konflik atau oposisi. Oleh karena itu, yang harus dibaca dan diartikan yaitu rangkaian kejadiannya, yang meliputi alur cerita pada drama dan konflik-konflik yang terjadi yang membarenginya.
2. Menghidupkan karekter tokoh yang akan dibawakan
Sebelum membawakan drama, kira harus menghayati karakter dari tokohnya. Lantas apa yang harus kita lakukan untuk dapat menghayati suatu karakter? Nah, untuk dapat menghayati karakter dalam naskah drama, sebenarnya kita dapat mengidentifikasinya dengan cara:
1. Melihat narasi pengarang
2. Dialog-dialog dalam teks drama
3. Komentar atau kata-kata tokoh lain ke tokoh tokoh tersebut
4. Latar yang memperlihatkan karakter pelaku
Jadi, untuk menghidupkan karakter kita dapat memperhatikan ke 4 poin diatas, bagaimana cara tokoh bercerita dengan tokoh lainnya, dan tingkah laku tokoh itu tersebut.
Bagian Dialog itu Sangat Penting di Perhatikan
Hal paling penting dalam membawakan drama yaitu pada bagian dialog, dialog dan dialog. Oleh karena itu, seorang pemain harus dapat:
- Menceritakan dialog dengan lafal yang jelas
Pemain disebut dapat bercerita dengan jelas apabila disetiap kata-kata yang di bicarakannya dapat terdengar dengan jelas oleh penonton, bahkan sampai ke penonton yang paling belakang. Selain jelas, pemain itu harus dapat mengucapkan dialognya secara alami.
- Membaca dialog dengan memperhatikan volume suara
Para pemain harus dapat menghasilkan suara yang cukup nyaring. Ketika membaca dialog, suara pemain harus dapat mengisi ruangan yang digunakan untuk pagelaran drama. Jadi, suara pemain dapat terdengat bukan hanya ketika panghung sepi, akan tetapi harus terdengar juga apabila ada penonton ribut.
- Membaca dialog dengan rasa yang benar
Setiap kalimat itu mengandung pikiran dan perasaan, kedua hal ini dapat dimengerti oleh penonton apabila para pemain dapat menggunakan tekanan suara yang baik. Rasa dapat menunjukan bagian mana dalam kalimat yang akan disorot atau di tekankan.
Baca juga: 8+ Naskah Drama Bahasa Sunda Singkat Dari 3 Hingga 8 Orang
Nah, demikianlah beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam membawakan drama yang baik. Jadi, yang kita harus lakukan diantaranya seperti membaca atau berdialog dengan lafal yang jelas dengan memperhatikan volume suara, menghidupkan karakter dengan cara menghayati karakter tokoh, dan ekspresi yang sesuai karena ini dapat mendukung dalam menyampaikan isi ataupun amanat dalam drama.