Bahasa Daerah Sunda, Sebagai Lambang Identitas Jawa Barat!

Bahasa daerah adalah alat yang dapat digunakan untuk memperlihatkan kebesaran budaya suatu suku bangsa, seperti misalnya bahasa daerah Sunda ini. Adanya berbagai macam bahasa ini menjadi identitas untuk satu kelompok manusia yang mendiami suatu daerah tertentu. Bahasa daerah sendiri termasuk kedalam salah satu kebesaran bangsa yang dilindungi oleh undang-undang dan harus dilestarikan ekstensinya, seperti misalnya bahasa daerah Sunda ini.

Bahasa Sunda merupakan bahasa dari daerah masyarakat yang hidup di Jawa Barat, hal ini menjadikan salah satu kebesaran budaya di negara Indonesia yang memberi ciri khas yang unik, utamanya untuk orang Sunda sendiri. Bahasa Sunda itu sendiri merupakan cabang Melayu Polinesia pada rumpun bahasa Austronesia.

Bahasa ini digunakan kurang lebih oleh 42 juta orang yang, sekaligus merupakan bahasa kedua terbanyak sesudah bahasa Jawa. Bahasa Sunda digunakan di lingkungan masyarakat Jawa Barat, meluas hingga batas Kali Pemali (Cipamali) di wilayah Brebes, Jawa Tengah dan daerah kidul Propinsi Banten.

Dialek Bahasa Sunda di Berbagai Daerah Jawa Barat

Umumnya bahasa Sunda itu memiliki empat ragam dialek, yaitu dialek Bandung atau Sunda Priangan, dialek Bogor, Banten, dan Cirebon. Latar belakang adanya dialek tersebut tidak lain adalah bawaan budaya asalna,Tapi juga dari sejarah budaya satu dengan budaya lainnya. Misalnya pada dialek Bandung atau Sunda Priangan ini yang tidak dapat lepas dari pengaruh budaya Mataram di Tatar Sunda.

Baca juga: Contoh Basa Lulugu dan Basa Wewengkon atau Dialek

Hingga saat ini, bahasa Sunda itu termasuk bahasa daerah yang masih dijaga, dipelihara dan digunakan oleh masyarakatnya serta merupakan bahasa indung (ibu) untuk seluruh masyarakat di Jawa Barat. Selaku bahasa daerah yang hidup dan tumbuh di daerah jawa barat, bahasa Sunda juga dilindungi oleh negara, berdasarkan dengan undang-undang RI tahun 1945 bab 9 pasal 32 ayat 2 yang mengatakan bahwa “negara menghargai dan memelihara bahasa daerah sebagai kebesaran budaya nasional”.

Bahasa Sunda Di Hormati dan di Pelihara Oleh Negara

Bahasa Daerah Sunda sebagai lambang identitas daerah jawa barat

Bahasa Sunda disebut sebagai bahasa daerah dan juga sebagai basa indung (bahasa ibu), karena tumbuh dan menyebar di lingkungan masyarakat Sunda (Jawa Barat) yang didasari oleh nilai-nilai kearifan lokal budayanya. Oleh sebab itu, hal ini sesuai dengan undang-undang Dasar 45 BAB XV pasal 36 yang berbunyi “

“Di daérah-daérah yang mempunyai bahasa sendiri yang dipelihara oleh rakyatnya dengan baik (misalnya bahasa Jawa, Sunda, Madura, dsb), bahasa-bahasa itu akan dihormati dan dipelihara oleh Negara. Bahasa-bahasa itu pun merupakan sebagian dari kebudayaan Indonesia yang hidup”

Kedudukan adanya bahasa Sunda ini didukung kuat oleh pemerintah, bukti lainnya dipeliharanya bahasa Sunda yaitu keluarnya Perda provinsi Jawa Barat nomor 5 tahun 2003 mengenai pemeliharaan bahasa sastra dan aksara daerah serta petunjuk pelaksanaannya. Selain dari itu ada rekomendasi dari UNESCO tahun 1999 mengenai “Melestarikan dan menjaga bahasa-bahasa ibu di dunia”

Kedudukan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah seperti yang Disimpulkan oleh seminar politik bahasa nasional 1975 di Jakarta, bahasa Sunda ini memiliki tugas atau fungsi yang dianaranya adalah sebagai berikut:

  1. Lambang kebanggaan daerah
  2. Lambang identitas daerah
  3. Alat gaul di lingkungan keluarga dan masyarakat daerah
  4. bahasa pengantar di sekolah
  5. Pendukung bahasa nasional
  6. Pendukung dan pemekaran kebudayaan nasional

Cara Berbicara Suku Sunda

Pada kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda, kedudukan bahasa Sunda itu memiliki aneka ragam bahasa. hal ini menandakan bahwa bahasa Sunda itu kaya akan bahasanya. Sebagai orang Sunda tentu harus mencintai dengan bahasanya sendiri, karena memiliki kekayaan kata dan bahasa yang tidak dimiliki oleh masyarakat lain.

Apabila bahasa itu diibaratkan sebagai manusia, tentunya bahasa lain akan merasa iri dengan bahasa Sunda ini, karena masih banyak masyarakat yang memelihara dan menjaga bahasanya. Adanya paguyuban serta organisasi keSundaan memiliki peran penting untuk menjaga dan melestarikan bahasa Sunda, Contohnya saperti DAMAS, LBSS, Paguyuban Pasundan, LKMP, Yayasan Rancagé, dan sebagainya.

Bahasa Sunda dihormati, dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Sunda karena merupakan sebagai lambang dan ciri khas dari daerahnya. Bahkan, Iskandar (Dina Haerudin) pada artikelnya pernah menjelaskan bahwa bahasa daerah Sunda ini sampai sekarang masih dijadikan lambang budaya Sunda, dia juga menambahkan bahwa apabila kita memperhatikan masyarakat di kalangan selebritis, hal yang bisa membanggakannya yaitu apabila dia dapat menggunakan bahasa sunda saat komunikasinya.

Kalangan artis selebritis dari daerah sunda asal jawa barat

Seseorang akan terlihat orang sunda, apabila dapat berbicara dengan menggunakan bahasa Sunda. Karena fungsi bahasa Sunda ini selaku lambang identitas daerah jawa barat. Bahasa Sunda dianggap sebagai cerminan sikap dan perilaku orang Sunda.

Apabila diperhatikan lebih dalam, bahasa daerah khususnya bahasa Sunda ini dapat digunakan untuk menyambungkan komunikasi antar generasi, sebab bahasa daerah merupakan bahasa yang digunakan oleh orang tua atau para leluhur, sehingga mereka akan lebih mengenali kepada kehidupan generasi sebelumnya dengan cara menggunakan bahasa daerah, tentunya ini akan menjadi warisan untuk generasi seterusnya.

Bahasa Sunda selaku identitas orang Sunda harus dijaga dan dilestarikan, sebab bahasa ini masih sangat begitu kental di masyarakat Sunda utamanya masyarakat yang ada di pedesaan. Tapi di beberapa kota yang sudah terpengaruhi oleh bahasa dan budaya lain, bahasa Sunda sudah mulai tidak digunakan, ini menyebabkan tidak adanya identitas sebagai orang Sunda dalam hal interaksi mereka, karena mereka melupakan bahasa daerahnya.

Baca juga: Ngamumule Basa Sunda di Jawa Barat Materi Pembelajaran Siswa

Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memang baik, sebab bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan. Akan tetapi, apabila orang Sunda menggunakan bahasa Indonesia di sekitaran wilayah Tatar Sunda ini akan membuat khawatir, sebab bahasa Sunda selaku identitas media komunikasi dan yang menandakan sikap dan perilaku orang Sunda di daerah tersebut sudah hilang.

Penggunaan bahasa Sunda selain sebagai alat komunikasi juga memiliki fungsi untuk mengembangkan sastra, tradisi, dan budayaorang Sunda. Sebab melalui sastra dan budaya, orang Sunda tentu memiliki banyak nilai-nilai kearifan lokal yang ada di dalamnya. Apabila masyarakat sudah mencintai dengan bahasa daerahnya, maka apa-apa yang keluar dari dirinya akan dijaga dan dilestarikan.

Tatakrama Bahasa Sunda Sebagai Cermin Masyarakat di Wilayah Jawa Barat

Tatakrama Bahasa Sunda Sebagai Cermin Masyarakat di Wilayah Jawa Barat

Selain dari itu, Bahasa Sunda juga digunakan sebagai cermin kesopanan pada masyarakat Sunda, dengan menerapkan penggunaan undang-undang atau tata krama bahasa Sunda yaitu dengan penggunaan undak unduk basa sunda (ragam bahasa lemes dan kasar) hal inilah yang membuat nilai-nilai kearifan lokal sangat terlihat di masyarakat daerah Sunda.

Cara pemerintah dalam memelihara bahasa Sunda

Salah satu cara pemerintah dalam memelihara bahasa Sunda sebagai identitas orang Sunda, yaitu dengan adanya kegiatan Rebo nyunda. Kegiatan ini merupakan implementasi pada peraturan daerah atau Perda Nomor 9 tahun 2012 pasal 10 ayat 1B yang menjelaskan bahwa setiap hari Rabu ditetapkan sebagai hari berbahasa Sunda dalam berbagai kegiatan pendidikan, pemerintahan, dan kemasyarakatan (Wikipedia:2014). Dengan adanya kegiatan ini Pemerintah berharap agar bahasa dan budaya Sunda ini tidak hilang tergerus oleh waktu.

Karena identitas orang Sunda akan terus lestari apabila masyarakatnya terus menerapkan bahasa dan budaya di daerahnya masing-masing. Bahasa Sunda itu memiliki fungsi selaku alat gaul di lingkungan keluarga dan masyarakat daerah. Menurut Sudaryat (2007:2) berkata bahwa “hirup kumbuhna basa Sunda raket patalina jeung kahirupan sosial-budaya nu makéna“.

Sehingga ini dapat kita simpulkan, bahwa tumbuh kembangnya bahasa Sunda itu sendiri sangat berhubungan dalam kehidupan sosial budaya masyarakat yang menggunakannya itu sendiri .

Pendidikan Bahasa Sunda Merupakan Kewajiban Moral Masyarakat Sunda

Pendidikan bahasa Sunda merupakan kewajiban moral untuk masyarakat Sunda, baik secara lembaga maupun secara Individual. Selain di sekolah, secara individual pendidikan bahasa Sunda ini dapat diterapkan kepada anak-anak di lingkungan keluarganya. Seperti dengan menerapkan tatakrama bahasa Sunda untuk melahirkan sikap normatif kesopanan pada lingkungannya, oleh karena itu pendidikan dalam menggunakan bahasa Sunda ini harus diterapkan dari generasi keluarganya itu sendiri.

Bahasa Daerah Yang Terancam Hilang Di Indonesia

Bahasa Daerah Yang Terancam Hilang Di Indonesia

Kita ketahui bersama, bahwa Indonesia ini merupakan negara yang multi bahasa, karena hampir setiap wilayahnya memiliki bahasa yang berbeda-beda. Kedudukan bahasa daerah sudah tentu dilindungi oleh undang-undang, tapi kenyataannya sekarang sudah ada beberapa bahasa daerah yang sudah hilang atau terancam punah.

Berdasarkan dari hasil penelitian oleh Prof. Dr. H. Arief Rachman, M. Pd beliau pernah menyatakan bahwa hilangnya bahasa daerah di Indonesia diantaranya di Kalimantan 50 bahasa daerah terancam hilang, serta satu diantaranya sudah punah. Dari 13 bahasa di Sumatera, 2 terancam hilang serta satu diantaranya sudah hilang.

Sulawesi memiliki 110 bahasa, 36 terancam hilang serta satu diantaranya sudah benar-benar hilang. Dari 80 bahasa daerah di Maluku 22 terancam hilang serta 11 sudah benar-benar hilang. Di daerah Timur, Flores, Bima, dan Sumba ada 30 bahasa, dan 8 diantaranya terancam hilang. Di daerah Papua dan halmaherara ada 271 bahasa, 56 bahasa terancam hilang.

Sedangkan, di provinsi Jawa sendiri belum ada bahasa daerah yang terancam punah. Dari hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai contoh untuk masyarakat Sunda, harusnya bahasa Sunda ini dipelihara oleh masyarakatnya, yaitu oleh orang Sunda yang jadi rakyatnya Jawa Barat dengan benar, tentu bahasa Sunda ini akan terus dijaga dan dipelihara juga oleh negara.

Namun apabila sebaliknya, orang sudah sudah mengucilkan dan tidak peduli dengan bahasanya, tentu lama-kelamaan akan hilang juga, sehingga sebagai masyarakat Sunda harus mau memelihara bahasanya yang merupakan prasyarat untuk adanya penghargaan atau penilaian dari pererintah ataupun negara.