Tentunya setiap siswa pernah mendapat tugas dalam membuat cerpen ataupun karangan cerita pendek di sekolahnya, contoh misalnya membuat cerita tentang kebersihan lingkungan. Mungkin kebanyakan siswa sedikit kesulitan menuangkan ide gagasannya karena belum paham mengenai cara menulis atau mengarang cerita pendek tersebut.
Baca juga: Puisi Untuk Guru SD Dari Kelas 4 Sampai 6 Bikin Baper!
Sebenarnya dalam mengarang cerita pendek ini, kita harus terlebih dahulu menentukan temanya misalnya tentang kebersihan sekolah, selanjutnya kita tentukan tokohnya siapa yang akan diceritakan, sehingga nantinya kita akan lebih mudah menuangkan ide tersebut berdasarkan pengalaman pribadi maupun hal yang kita alami kedalam bentuk tulisan.
Cerpen Menjaga kebersihan Dengan Gotong Royong dan Menanam Tanaman di Sekolah
Dodi, Farhan, Dini, Nisa dan Rani adalah teman yang sangat akrab, mereka selalu berangkat dan pulang sekolah bersama-sama. Pada hari Jumat, semua anak kelas 5 diwajibkan menggunakan pakaian olah raga dan membawa tanaman untuk ditanam di taman sekolahnya.
Ibu guru juga menugaskan kepada siswanya agar secara berkelompok membuat tulisan dengan kata-kata: “dilarang memetik bunga”, “dilarang mencoret-coret di lingkungan sekolah”, “matikan kran air jika sudah tidak dipergunakan”, “dilarang membuang sampah sembarangan”, dan kata “buanglah sampah pada tempatnya”.
Sebelum kegiatan gotong royong dan menanam tanaman disekolah, ibu guru memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada anak-anak tentang tujuan kegiatan tersebut. Ibu guru menjelaskan bahwa pentingnya sikap dan perilaku peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah dengan cara menjaga lingkungan yang bersih, hijau, dan asri.
Karena sikap tersebut dapat meminimalkan kemungkinan kuman penyebar penyakit untuk berkembang sehingga semua siswa-siswi akan terjaga kesehatannya. Sehingga untuk itu, semua orang di lingkungan sekolah baik guru, petugas sekolah, dan murid-murid harus aktif dalam menjaga kebersihan. Seperti, tidak membuang sampah sembarangan baik di halaman maupun di selokan, membuang sampah pada tempat dan jenisnya, mematuhi aturan sekolah.
Selain itu juga, dengan menanam pohon dan bunga akan menjaga kelestarian dan keindahan lingkungan sekolah. Ibu guru juga menjelaskan bahwa penyakit seperti demam berdarah dan diare adalah penyakit yang erat hubungannya dengan kebersihan lingkungan. Setelah di jelaskan semua, siswa-siswi melakukan gotong-royong membersihkan lingkungan sekolah.
Dini, Nisa dan Rani bersama siswa lainnya menggunakan sarung tangan berkebun dan berbagi tugas, ada yang menyapu, membuang barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai, mengambil sampah dan membuangnya sesuai jenisnya. Sedangkan Dodi dan Farhan beserta siswa lainnya membersihkan selokan sekolah, menanam pohon dan tananaman, serta memasang tanda-tanda peringatan yang sudah mereka buat secara berkelompok.
Ibu guru juga mengajak siswa-siswi jika ada barang bekas yang masih bisa dimanfaatkan untuk kerajinan akan dipergunakan pada hari Selasa saat pelajaran prakarya nanti. Sedangkan sampah yang lain dapat dipergunakan untuk pembuatan pupuk.
Sampah tidak diijinkan untuk dibakar karena akan mengganggu pernafasan dan menyebabkan batuk dan juga mata akan berair dan perih, kalau sudah tidak ada yang dapat dimanfaatkan akan dibawa ke tempat pembuangan sampah oleh petugas dari kebersihan kota.
Setelah selesai, semua siswa-siswi mencuci tangan dengan sabun dan menutup kran air yang sudah tidak dipergunakan, istirahat, dan kemudian pulang. Dalam perjalanan pulang sekolah mereka melewati sungai yang tercium bau tidak sedap dan ketika mereka lihat terdapat banyak sampah di sungai tersebut yang sedang dibersihkan.
Kelima sahabat tersebut makin menyadari betapa sikap peduli kebersihan lingkungan sangat penting demi menjaga kebersihan lingkungan untuk kesehatan dan keindahan alam.
Baca juga: Cara Membuat Puisi Anak Sd Untuk Pemula, Mudah dan Contohnya
Cerita Pendek tentang Pentingnya Menjaga Kebersihan dan Kelestarian Lingkungan
Pada suatu hari, Senin pagi Alia, Jaya, Niza Sugeng dan Rini berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki bersama-sama. dalam perjalanan tersebut Rini memetik bunga yang sedang mekar di tepi jalan dan mencium wanginya dan kemudian ia membuangnya kembali di jalan.
Lalu Alia pun bertanya kepada sahabatnya, mengapa ia memetik lalu membuang bunga tersebut, Rini pun menjawab, ia hanya ingin tahu wanginya saja. Setelah itu, Sugeng menghentikan langkahnya dan mengambil kerikil lalu menuliskan namanya di batu besar yang kebetulan ada di tepi jalan tersebut.
Alia pun kembali bertanya kepada Sugeng melihat tingkah laku sahabatnya tersebut, “kenapa kamu mencoret batu tersebut?” Sugengpun menjawab “Ah, iseng-iseng saja”. Alia kemudian menyampaikan kepada mereka bahwa apa yang dilakukan Rini dan Sugeng jika tanpa tujuan yang baik dan jelas dapay mengganggu keindahan dan kebersihan lingkungan.
Rini dan Sugeng bertanya kepada Alia apa yang dimaksud dengan hal tersebut. Kemudian Alia menjawab Lingkungan hidup yang ada di sini merupakan suatu keadaan di sekitar kita yang terdiri dari lingkungan alam hayati, lingkungan alam non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia serta untuk makhluk hidup yang lainnya.
Tumbuhan dan lingkungan sekitar kita termasuk lingkungan alam hayati sedangkan batu termasuk non hayati yang juga harus di jaga kelestariannya. Kemudian Alia menunjuk bunga yang sedang mekar coba teman-teman lihat betapa indahnya bunga tersebut.
Sesampainya di sekolah, mereka mengikuti upacara bendera dan berbaris dan masuk kelas 5 dengan tertib dan rapi. Dalam upacara tersebut, Kepala Sekolah memberikan arahan bagi siswa-siswi di sekolah agar selalu menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan sekolah. Sebab, keindahan dan kebersihan lingkungan sekolah salah bagian penting untuk mendukung kesehatan. Kepala sekolah juga berpesan agar siswa-siswa membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
Setelah Pelajaran selesai, seperti biasa setiap istirahat Alia, Jaya dan Niza membuka bekal makanan yang telah disiapkan, sedangkan Rini dan Sugeng pergi ke kantin untuk membeli makanan dan mereka makan bersamasama di kelas. Di halaman sekolah disiapkan wastafel untuk cuci tangan dan tempat sampah, sebelum makan kelima sahabat ini mencuci tangan dan pada kesempatan tersebut Jaya mencuci tangan giliran terakhir kemudian dia lupa menutup kran airnya kembali.
Saat mereka makan, datang ibu guru dan memberitahukan kalau ada tutup kran air yang terbuka. Ibu guru menjelaskan kepada 5 sahabat tersebut agar hemat menggunakan air, karena kalau air digunakan secara boros akan mengganggu keseimbangan alam, karena persediaan air makin menipis.
Ibu guru mengatakan setiap orang bertanggung jawab atas kelestarian alam dan kebersihan lingkungan sekolah dan ibu guru juga mengingatkan agar setelah makan mereka membuang sampah pada tempatnya dan dipilah sesuai jenisnya terdiri dari sampah plastik, kaca, kaleng harus dipisahkan dengan sampah sisa makanan, daun, kertas.
Selain itu, ibu guru juga mengingatkan agar jangan membiarkan makanan terbuka karena akan dihinggapi lalat yang dapat mengakibatkan penyakit. Dengan demikian kebersihan dan keindahan lingkungan sekolahakan terjaga. Ke 5 sahabat tersebut mendengarkan dengan penuh perhatian dan melaksanakannya. Mereka juga tidak lupa sesudah makan lalu mereka juga mencuci tangan dan menutup kembali kran airnya.
Baca juga: Fungsi Lagu Daerah Untuk Pembentukan Karakter Anak
Penutup:
Semoga dengan dua contoh cerita pendek kebersihan lingkungan diatas semakin membuat kita sadar akan pentingnya merawat, menjaga serta melestarikan lingkungan terutama dilingkungan tempat kita berada, semoga bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam menulis tugas karangan cerpen atau cerita pendek kebersihan kamu.