Jenis Karangan Narasi dan Perbedaannya, Yang Perlu Diketahui
Karangan narasi adalah jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang memiliki rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Menurut definisi yang tertera dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, karangan narasi adalah bentuk penulisan yang digunakan untuk mengisahkan cerita atau kejadian tertentu. Dalam kamus tersebut juga menjelaskan bahwa karangan narasi merupakan cerita atau deskripsi dari suatu peristiwa atau kejadian.
Karangan narasi sendiri berasal dari Bahasa Inggris yakni narration (cerita) dan narrative (yang menceritakan). Sehingga, karangan narasi adalah jenis karangan yang menggambarkan rangkaian peristiwa secara berurutan sesuai kronologinya. Tujuan dari penyajian karangan narasi ini adalah untuk memberikan makna kepada serangkaian kejadian sehingga pembaca dapat mengambil hikmah dari cerita tersebut.
Karangan narasi memiliki dua tujuan yang mendasar. Tujuan pertama adalah memberikan informasi dan pengetahuan baru kepada pembaca agar mereka dapat memperluas wawasan mereka. Sementara itu, tujuan kedua adalah memberikan pengalaman estetis yang menggugah perasaan dan imajinasi pembaca.
3 Unsur Yang Terdapat dalam Karangan Narasi
Karangan narasi sendiri memiliki 3 unsur pokok yang sangat penting, yaitu kejadian, tokoh, serta konflik. Ketika ketiga unsur ini saling terkait dan bersatu, maka sebuah plot atau alur cerita yang menarik akan terbentuk dalam karangan narasi tersebut.
Menariknya, dalam karangan narasi ini dapat berisi fakta dan fiksi, sehingga dalam karangan ini memberikan kebebasan bagi penulis untuk mengembangkan imajinasi mereka atau menggambarkan peristiwa nyata dengan cara yang lebih kreatif.
Contoh Jenis Karangan Narasi Fakta dan Fiksi
Karangan narasi yang mengandung unsur fakta, bertujuan untuk menjelaskan suatu topik disebut dengan narasi ekspositoris. Beberapa contoh dari jenis karangan ini adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman pribadi. Dalam karangan ini, informasi yang disampaikan lebih berfokus pada kekuatan dalam memperjelas tema yang dibahas.
Sedangkan karangan narasi yang mengandung unsur fiksi, disebut sebagai narasi sugestif. Beberapa contoh dari jenis karangan ini antara lain novel, cerita pendek (cerpen), cerita bersambung (cerbung), dan juga cerita bergambar (cergam).
JENIS KARANGAN NARASI
Karangan narasi memiliki beberapa bentuk yang dapat dibedakan. Kita mengenal setidaknya ada empat jenis karangan narasi sejauh ini. Keempat jenis tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Karangan narasi informatif
Karangan narasi informatif memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi secara jelas mengenai suatu peristiwa. Melalui karangan ini, para pembaca dapat memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang cerita yang disajikan. Dengan gaya bahasa yang tepat, karangan narasi informatif mampu memberikan pemahaman mendalam kepada pembacanya.
2. Karangan Narasi Ekspositorik
Karangan narasi ekspositorik merupakan jenis karangan narasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tentang kehidupan seseorang. Dalam karangan ini, penulis harus mengisahkan peristiwa berdasarkan data yang faktual, tanpa menambahkan unsur fiktif sedikitpun. Hal ini bertujuan agar pembaca mendapatkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Dalam karangan narasi ekspositorik, biasanya ditampilkan kisah hidup seseorang mulai dari masa kecil sampai akhir hayatnya. Karangan ini menggunakan bahasa yang logis, didasarkan pada fakta-fakta, dan memiliki sifat objektif.
3. Karangan Narasi Artistik
Karangan narasi artistik memiliki ciri khas yang berbeda dari karangan narasi lainnya. Maksud dan tujuan yang terkandung di dalamnya memberikan arti dan pesan tertentu kepada pembaca. Dengan menggunakan teknik yang jeli, karangan narasi artistik berhasil menciptakan pengalaman bagi pembaca sehingga mereka dapat merasakan seolah-olah mereka sedang menyaksikan kejadian tersebut secara langsung. Seperti halnya karangan narasi ekspositorik, karangan narasi artistik juga menggunakan bahasa yang logis, berdasarkan fakta, dan bersifat objektif.
4. Karangan Narasi Sugestif
Karangan narasi sugestif merupakan jenis tulisan yang memiliki tujuan untuk memberikan sugesti kepada pembaca. Tujuan utamanya terdapat pada karangan narasi dalam buku pengembangan diri yang bertujuan untuk menginspirasi seseorang agar dapat menjadi versi diri yang lebih baik.
Penutup:
Jenis karangan narasi memiliki keunikan tersendiri, di mana penulis dapat menggambarkan suatu cerita atau peristiwa dengan detail dan imajinasi yang kaya. Dalam karangan narasi juga, pembaca diajak untuk terlibat secara emosional dengan alur cerita yang disampaikan.
Ada beberapa jenis karangan narasi yang dapat kita temui. Pertama, terdapat karangan narasi fiksi. Jenis ini biasanya berisi cerita atau peristiwa yang dibuat berdasarkan imajinasi penulis. Karakter dan latar belakang di dalamnya bisa bersifat fiktif atau nyata, namun tetap mengandalkan unsur kekuatan imajinasi untuk menjaga daya tariknya.
Selanjutnya, terdapat juga karangan narasi non-fiksi. Beda dengan fiksi, jenis ini lebih berfokus pada kisah nyata dan pengalaman pribadi penulis maupun orang lain. Karangan narasi non-fiksi sering ditemukan dalam bentuk biografi, atau artikel jurnalisme.
Selain itu, ada juga karangan narasi historis yang menyoroti peristiwa-peristiwa penting dari masa lalu. Biasanya ditulis berdasarkan fakta sejarah dan hasil penelitian yang mendalam agar mampu memberikan gambaran lengkap kepada pembaca tentang kejadian-kejadian tersebut.
Tidak hanya itu, beberapa jenis lain seperti karangan narasi pendek (short stories) dan novella juga merupakan bentuk-bentuk karangan narasi yang cukup populer. Meskipun memiliki panjang yang lebih singkat, mereka tetap mampu menyampaikan cerita dengan kesan yang kuat.
Dengan adanya berbagai jenis karangan narasi ini, para penulis memiliki kebebasan untuk mengekspresikan imajinasi dan kreativitas mereka. Selain itu, pembaca juga dapat menikmati keindahan dan kekuatan cerita yang disampaikan melalui beragam sudut pandang.
Advertisement
Scroll to Continue With Content