Apa itu 5W+1H Sunda?
Apa itu 5W+1H unda?
5W+1H Sunda merupakan singkatan dari **SiSapa (Siapa), **Apa (Naon), **Kapan (Kapan), **Di Mana (Di Mana), Mengapa (Kunaon), dan Bagaimana (Kumaha). Konsep ini menjadi panduan dalam hal ini menyusun berita agar terstruktur, lengkap, dan mudah dipahami oleh pembaca.
Bagaimana Penerapan 5W+1H Sunda dalam Berita?
Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana penerapan 5W+1H Sunda dalam penulisan berita:
1. Siapakah (Siapa)?
Pertanyaan ini fokus pada subjek berita, yaitu siapa saja yang terlibat dalam situasi seperti itu peristiwa tersebut. Jawabannya bisa berupa nama orang, organisasi, lembaga, atau pihak yang terkait.
Contoh:
- Siapakah saja yang menjadi korban dalam kasus kecelakaan di Jalan Braga kemarin?
2. Apa yang Terjadi (Naon)?
Pertanyaan ini mengarah pada peristiwa yang akantetapi di beritakan. Apa yang terjadi, apa yang akan di lakukan, atau apa yang di alami oleh subjek berita.
Contoh:
- pada awalnya Kecelakaan maut terjadi di Jalan Braga kemarin, menelan korban jiwa.
3. Kapan Peristiwa Terjadi (Kapan)?
Pertanyaan ini fokus pada saat waktu terjadinya peristiwa. Kapan pada waktunya peristiwa itu akan berlangsung, jam berapa, tanggal berapa, atau periode waktu kapan saja.
Contoh:
- Kecelakaan maut itu terjadi pada saat hari Senin, 24 Juni 2024, sekitar pukul 15.00 WIB.
4. Di Mana Peristiwa Terjadi (Di Mana)?
Pertanyaan ini menanyakan lokasi kejadian. Di mana peristiwa itu akan berlangsung, di tempat mana, atau di wilayah mana.
Contoh:
- Kecelakaan maut itu terjadi di Jalan Braga, tepatnya di depan Gedung Bank Indonesia.
5. Mengapa Peristiwa Terjadi (Kunaon)?
Pertanyaan ini berusaha mengungkap penyebab atau karena alasan di balik peristiwa. Mengapa peristiwa itu terjadi, apa yang melatarbelakanginya, atau faktor apa yang berkontribusi
Contoh:
- Diduga kecelakaan maut itu di sebabkan oleh pengemudi mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak mengindahkan lampu merah.
6. Bagaimana Kejadiannya (Kumaha)?
Pertanyaan ini menguraikan kronologi atau detail peristiwa. Bagaimanapun juga peristiwa itu berlangsung, langkah demi langkah, atau tahapan demi tahapan.
Contoh:
- Mobil yang melaju dari arah utara menabrak sepeda motor yang sedang berhenti di lampu merah. Akibatnya, pengendara sepeda motor terpental dan meninggal di tempat.
Pertanyaan Wawancara sunda
Bahasa Sunda, sebagai salah satu bahasa daerah terkaya di Indonesia, memiliki kekhasandan keindahan tersendiri. Dalam hal itu konteks wawancara, penggunaan bahasa Sunda dapat kapan saja mencipta kan suasana yang lebih akrab dan natural, oleh karna itu sehingga memudahkan dalam hal ini suatu proses penggalian informasi.
Berikut adalah panduan lengkap mengenai pertanyaan wawancara bahasa Sunda, yang di hasilkan dari kategorikan berdasarkan 5W+1H:
1. Siapakah (Saha)?
- Ngaran Bapak/Ibu saha? (Siapa nama Bapak/Ibu?)
- Ti mana Bapak/Ibu asalna? (Dari mana Bapak/Ibu berasal?)
- Naon kabekerjaan Bapak/Ibu? (Apa pekerjaan Bapak/Ibu?)
- Saha anu ngadeudeuh Bapak/Ibu ka dieu? (Siapa yang mengajak Bapak/Ibu ke sini?)
2. Apa yang Terjadi (Naon)?
- Naon anu Bapak/Ibu alami? (Apa yang Bapak/Ibu alami?)
- Kumaha ceritanyana? (Bagaimana ceritanya?)
- Naon anu Bapak/Ibu rasakeun? (Apa yang Bapak/Ibu rasakan?)
- Dampakna kumaha ka Bapak/Ibu? (Dampaknya bagaimana bagi Bapak/Ibu?)
3. Kapan Peristiwa Terjadi (Kapan)?
- Kapan kajadian ieu lumangsung? (Kapan kejadian ini berlangsung?)
- Sabaraha lila kajadian ieu lumangsung? (Berapa lama kejadian ini berlangsung?)
- Naon anu Bapak/Ibu inget tina kajadian ieu? (Apa yang Bapak/Ibu ingat dari kejadian ini?)
- Adukah saksian anu Bapak/Ibu tingali? (Apakah ada saksi yang Bapak/Ibu lihat?)
4. Di Mana Peristiwa Terjadi (Di Mana)?
- Di mana kajadian ieu lumangsung? (Di mana kejadian ini berlangsung?)
- Kumaha kaayaan tempatna kajadian ieu lumangsung? (Bagaimana keadaan tempat kejadian ini berlangsung?)
- Adukah ciri-ciri anu Bapak/Ibu inget tina tempat kajadian ieu? (Apakah ada ciri-ciri yang Bapak/Ibu ingat dari tempat kejadian ini?)
- Saha anu biasa aya di tempat kajadian ieu? (Siapa saja yang biasa ada di tempat kejadian ini?)
5. Mengapa Peristiwa Terjadi (Kunaon)?
- Kunaon Bapak/Ibu ngira kajadian ieu lumangsung? (Menurut Bapak/Ibu mengapa kejadian ini berlangsung?)
- Adukah faktor anu Bapak/Ibu anggap ngapengaruh kajadian ieu? (Apakah ada faktor yang menurut Bapak/Ibu memengaruhi kejadian ini?)
- Naon anu Bapak/Ibu harapkan ti kajadian ieu? (Apa yang Bapak/Ibu harapkan dari kejadian ini?)
- Adukah hal anu bisa Bapak/Ibu lakukan pikeun ngahindarin kajadian ieu di masa depan? (Apakah ada hal yang bisa Bapak/Ibu lakukan untuk menghindari kejadian ini di masa depan?)
6. Bagaimana Kejadiannya (Kumaha)?
- Kumaha kronologi kajadian ieu? (Bagaimana kronologi kejadian ini?)
- Naon anu Bapak/Ibu lakukeun saenggeus kajadian ieu lumangsung? (Apa lagi yang Bapak/Ibu lakukan setelah kejadian ini berlangsung?)
contoh pertanyaan yang bisa akan diajukan dengan ketentuan pendekatan 5W 1H kepada seorang pengacara:
1.Siapa (Who):
- Siapa klien Anda dalam kasus-kasus yang paling menonjol?
- Siapa rekan tim atau ahli yang akan apa lagi Anda libatkan dalam persiapan kasus
2.Apa (What):
- Apa lagi spesialisasi utama Anda dalam hukum?
- Apa lagi strategi Anda dalam menangani kasus-kasus hukum yang kompleks?
3.Kapan (When):
- Kapansaja Anda biasanya mulai merencanakan strategi pertahanan atau gugatan untuk klien Anda?
- Kapansaja Anda merasa pada waktu yang tepat untuk memulai proses hukum dalam suatu kasus?
4.Di Mana (Where):
- Di mana kantor Anda berlokasi dan bagaimanapun juga ini mempengaruhi praktik hukum Anda?
- Di mana Anda sering bertemu dengan klien atau menghadiri pada saat persidangan?
5.Mengapa (Why):
- Mengapa Anda memilih untuk fokus pada suatu hal spesialisasi hukum tertentu?
- mengapa anda akan tetap yakin dengan cara yang sama pendekatan hukum tertentu dalam kasus anda?
6.Bagaimana (How)
- Bagaimanapun juga Anda akan tetapi berkolaborasi dengan tim hukum Anda untuk mempersiapkan suatu kasus?
- Bagaimanapun juga anda akan menilai kekuatan dan kelemahan suatu kasus sebelum masuk kedalam situasi persidangan
Kesimpulan
5W+1H Sunda merupakan pedoman penting dalam menulis berita yang menarik dan informatif. oleh karna itu Dengan cara yang sama untuk memahami dan menerapkan konsep ini, Anda dapat menyajikan informasi yang jelas, lengkap, dan mudah dipahami oleh pembaca. Ingatlah untuk selalu mengedepankan fakta, objektivitas, dan keseimbangan dalam situasi ini untuk penulisan berita.
kita dapat memastikan bahwa semua aspek yang relevan dari suatu topik atau kejadian telah dikupas dengan mendalam. Dalam konteks bahasa Sunda, pendekatan ini tidak hanya membantu menulis secara sistematis tetapi juga memungkinkan pembaca untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang apa yang sedang dibahas. Dengan memahami siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana suatu topik, kita dapat menyampaikan informasi dengan lebih efektif dan transparan kepada audiens.
Advertisement
Scroll to Continue With Content